Kunci keberhasilan dari sebuah program yaitu dengan adanya partisipasi masyarakat. Sebuah program Kampung Pilah sampah yang sudah berdiri dari tahun 2015 bertujuan untuk mengatasi sampah yang ada terutama di Kota Semarang tepatnya di Kelurahan Mangkang Kulon. Melihat sampah yang makin hari semakin banyak perlu adanya tindakan untuk mengatasinya. Salah satu cara mengatasi sampah dengan menggunakan cara pengelolaan sampah yang benar yang berwawasan lingkungan. Keberlangsungan program kampung pilah sampah ini semakin signifikan dalam partisipasi masyaakatnya. Maka penulis menulis rumusan masalah sebagai berikut: (1). Bagaimana bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program kampung pilah sampah di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kota Semarang, (2). Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kot Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pngumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua hal sebagai berikut:
Pertama, bentuk-bentuk partisipasi masyarakat di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kota Semarang terdapat tiga bentuk partisipasi yakni: (1) Bentuk Partisipasi Tenaga (2) Bentuk Partisipasi Ketrampilan dan Kemahiran. (3) Bentuk Partisipasi Buah Pikiran. Dalam bentuk partisipasi buah pikiran terdapat beberapa kritik dan saran sehingga muncul ide untuk program kampung pilah sampah agar terus berkembang diantaranya ide dalam pengelolan pilah sampah, ide dalam peningkatan pengangkutan sampah, ide dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, ide dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kedua, adapun faktor pendukung internal dalam program kampung pilah sampah yakni mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Semarang, mendapat dukungan dari DLH, keikutsertaan masyarakat. Sedangkan faktor eksternal penghambatnya yakni kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam pengelolaan sampah, kebiasaan masyarakat membuang sampah disungai, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolan sampah.