Spionase intelijen : kontekstualisasi ayat tajassus era kontemporer perspektif Fazlur Rahman (studi analisis teori double movement)
Agussulistyanafta, Agussulistyanafta (2023) Spionase intelijen : kontekstualisasi ayat tajassus era kontemporer perspektif Fazlur Rahman (studi analisis teori double movement). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904026017_Agussulistyanafta.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Tajassus menurut agama Islam sebagaimana termaktub di dalam Q.S. al-Hujura>t ayat 12 adalah perbuatan yang dilarang karena dapat menurunkan kehormatan dan kemuliaan seseorang. Akan tetapi, dewasa ini praktik tajassus nyatanya justru diaplikasikan dalam kegiatan spionase intelijen sebagai upaya memperkuat pertahanan dan keamanan Negara. Pemahan ini menimbulkan distingsi antara fakta literatur dan fakta sosial, sehingga diperlukan kajian kembali terhadap pemaknaan atas dilarangnya tajassus di dalam Islam dengan praktik spionase intelijen era kontemporer agar dapat menghilangkan stigma negatif pada spionase intelijen mengingat urgensinya dalam sistem pertahanan Negara.
Penelitian kali ini akan mencoba mengkaji gap akademik di atas dengan merumuskan tentang bagaimana penafsiran ayat tajassus menurut beberapa mufasir baik klasik maupun kontemporer serta bagaimana bentuk kontekstualisasi tajassus dalam praktik spionase intelijen era kontemporer berdasarkan teori Double Movement Fazlur Rah{ma>n. Tujuannya sendiri untuk mengetahui bagaimana penafsiran tajassus dalam al-Qur’an dan mengetahui bagaimana bentuk kontekstualisasinya dalam praktik spionase intelijen berdasarkan teori Double Movement agar praktik tersebut tidak selalu dipandang sebagai perbuatan negatif.
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari jenis penelitian kualitatif dengan al-Qur’an dan buku karya Fazlur Rahman yang diterjemahkan dengan judul “Islam dan Modernitas: Tentang Transformasi Intelektual” sebagai sumber data primer. Sedangkan sumber data sekunder ditunjang dengan buku, artikel, jurnal, dan karya ilmiah lain yang berkaitan dengan tema penelitian. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dengan mencari data-data dari berbagai naskah atau dokumen baik cetak maupun non-cetak. Data yang didapat diolah dengan teknik deskriptif-analitis.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwasannya tajassus dimaknai sebagai perbuatan terlarang karena praktiknya berupa mencari kesalahan dan aib orang lain yang dapat menurunkan kehormatan dan kemuliaan seseorang. Tajassus memang dilarang jika dilakukan dalam konteks mencari kesalahan dan aib orang lain. Akan tetapi, jika dilakukan demi kemashlahatan seperti dalam praktik spionase intelijen di era kontemporer, maka diperbolehkan dengan syarat dan aturan yang disesuaikan dengan prosedur, bukan yang dilakukan secara semena-mena.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tajassus; Spionase intelijen; Teori double movement; Fazlur Rahman |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 29 Jul 2023 03:13 |
Last Modified: | 29 Jul 2023 03:13 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20154 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year