Zakat profesi merupakan harta yang dikeluarkan oleh setiap pekerja atau profesional tertentu yang memiliki potensi besar di Indonesia. Potensi umat islam terwujud dalam bentuk zakat, wakaf dan hibah. Adanya BAZNAS menjadikan titik awal dari upaya optimalisasi zakat di Indonesia. Namun masih terdapat kalangan yang mensejajarkan hubungan antara zakat dan pajak, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis ekonomi islam terhadap kebijakan zakat profesi pemerintah kabupaten Tegal tentang integrasi pendistribusian zakat profesi dengan program pemerintah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa laporan historis dari pihak terkait. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghimpunan zakat profesi Kabupaten Tegal dilakukan kepada Aparatur Sipil Negara dan Pegawai BUMD di lingkungan Kabupaten Tegal sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tegal Nomor 72 tahun 2020. Pembayaran zakat profesi ini bisa dijadikan sebagai pengurang beban penghasilan kena pajak. Kebijakan tersebut dibarengi dengan beberapa program pendistribusian zakat yang bekerjasama dengan pemerintah. Pendistribusian zakat yang dilaksanakan berdasarkan lima program utama yaitu Tegal Cerdas, Tegal Sehat, Tegal Peduli, Tegal Makmur dan Tegal Taqwa yang dilakukan sesuai prosedur yaitu dengan langkah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Prosedur ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan terhadap sasaran penerimaan zakat.
ABSTRACT
Zakat on profession is an asset that is issued by every worker or certain professionals who have great potential in Indonesia. The potential of Muslims is realized in the form of zakat, waqf and grants. The existence of BAZNAS makes the starting point of efforts to optimize zakat in Indonesia. However, there are still people who align the relationship between zakat and taxes, so this study aims to determine the Islamic economic analysis of the Tegal regency government's professional zakat policy on the integration of professional zakat distribution with government programs. This type of research uses qualitative research with primary data collection in the form of interviews and secondary data in the form of historical reports from related parties. The data analysis method used is descriptive analysis method. The results of this study indicate that the collection of professional zakat in Tegal Regency was carried out to the State Civil Apparatus and BUMD employees within Tegal Regency in accordance with Tegal Regency Government Policy Number 72 of 2020. This professional zakat payment can be used as a deduction for taxable income. The policy was accompanied by several zakat distribution programs in collaboration with the government. Zakat distribution is carried out based on five main programs, namely Tegal Cerdas, Tegal Sehat, Tegal Peduli, Tegal Makmur and Tegal Taqwa, which are carried out according to procedures, namely by planning, implementing and monitoring steps. This procedure is carried out so that there is no error on the target of receiving zakat