Nikah beda agama perspektif Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim

Dwijayanti, Popi (2023) Nikah beda agama perspektif Tafsīr Maqāṣidī Abdul Mustaqim. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026096_Popi_Dwijayanti] Text (Skripsi_1904026096_Popi_Dwijayanti)
Skripsi_1904026096_Popi_Dwijayanti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Pernikahan beda agama merupakan masalah yang masih menjadi pro kontra baik dikalangan para ulama’ tafsir, fiqh, maupun di masyarakat dari dulu hingga sekarang ini. Maka dari itu permasalahan ini masih relevan untuk dikaji oleh para peneliti. Kasus pernikahan beda agama akhir-akhir ini juga mulai mencuat kembali, hingga menjadikan angka pernikahan beda agama terus bertambah. Studi ini mengkaji penafsiran ayat nikah beda agama dengan pendekatan Tafsīr Maqāṣidī dan menunjukkan perbedaan dengan tafsir sebelumnya. Studi ini merupakan kajian kepustakaan (Library Research) dengan memakai metode Tafsīr Maqāṣidī yang dicetuskan oleh Abdul Mustaqim. Dalam studi ini sumber utama yang digunakan adalah penjelasan Abdul Mustaqim mengenai Tafsīr Maqāṣidī serta juga merujuk pada kitab-kitab tafsir lain antara lain kitab Tafsir al-Azhar, al-Manar al-Mishbāh, dan Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’an. Objek yang dikaji adalah tiga ayat yang berkenaan dengan pernikahan beda agama yakni QS. al-Baqarah/2:221, QS. al-Maidah/6:5, dan QS. al-Mumtahanah/60:10. Studi ini menghasilkan temuan bahwa penafsiran ayat yang berkenaan dengan pernikahan beda agama memuat nilai-nilai fundamental al-Qur’an diantaranya adalah nilai kebebasan dan tanggung jawab, nilai kesetaraan dan nilai keadilan. Ayat-ayat tersebut juga memuat aspek-aspek maqāṣid diantaranya adalah hifz ad-din (penjagaan agama), hifz an-nafs (penjagaan jiwa), hifz an-nasl (penjagaan keturunan), hifz al-‘aql (penjagaan akal), hifz al-mal (penjagaan harta), dan hifz ad-daulah (penjagaan negara). Menurut perspektif Tafsīr Maqāṣidī di era kontemporer ini, khususnya di negara Indonesia sendiri pernikahan beda agama tidak dapat diterapkan dan merupakan hal yang dilarang dalam pelaksanaannya dengan pertimbangan hukum yang berlaku di Indonesia serta aspek-aspek maqāṣid yang dihasilkannya. Adapun perbedaan penafsiran ayat-ayat nikah beda agama menggunakan Tafsīr Maqāṣidī dengan tafsir lainnya yakni jika tafsir lain lebih fokus pada mengungkap hukum yang terkandung di dalamnya maka melalui Tafsīr Maqāṣidī dapat dipahami maksud dan tujuan dari ayat tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Nikah Beda Agama; Tafsir Maqasidi; Abdul Mustaqim
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Rahmat Darmawan Nitimartono
Date Deposited: 29 Jul 2023 06:17
Last Modified: 29 Jul 2023 06:17
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20162

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics