Makna syahwat dan nafs dalam Al-Qur’an : analisis semantik Tosihiko Izutsu
Ibrahim, Lukman Maulana (2023) Makna syahwat dan nafs dalam Al-Qur’an : analisis semantik Tosihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904026124_Lukman_Maulana_Ibrahim.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Semantik Al-Quran menjadi salah satu metode yang solutif dan terbarukan dalam perkembangan dunia tafsir yang digunakan pada era modern. Metode ini dilakukan dengan cara mencari kata kunci dalam Al-Quran yang akan dikaji secara dalam. Salah satu yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kata Syahwat dan nafs. Syahwat dan nafs merupakan kata yang berdiri sendiri dan mempunyai makna tersendiri. Kata syahwat memiliki substansi nilai positif dan negatif. Begitu juga kata nafs yang memiliki makna nafas atau jiwa dalam diri manusia. Dengan perkembangan zaman ini dialektika bahasa mulai berubah dan bahwasannya kata syahwat dan nafs menjadi satu kata yaitu nafsu syahwat yang memiliki makna negatif yaitu keinginan biologis atau seksualitas. Maka penelitian ini ingin mengkaji dalam makna kata syahwat dan nafs yang sejatinya memiliki makna yang luas. Maka rumusan masalah ini mencangkup 2 pertanyaan: 1) makna syahwat dan nafs dalam Al-Quran 2) makna Syahwat dan nafs dalam analisis kajian semantik Toshihiko Izutsu. Dalam Analisis semantik ini menggunakan semantik Toshihiko Izutsu. Analisis Tosihiko Izutsu mempunyai beberapa tahapan diantaranya mencari kata kunci, kemudian dicari makna dasarnya, menggunakan makna relasional yaitu sintagmatis dan paradigmatik;makna historis yang terdiri dari pra qur’anik, Qur’anik, dan pasca Qur’anik, dan weltanschauung. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu makna syahwat dan nafs tidak hanya memilik arti seksualitas saja, pada hasil pertama dalam Al-Qur’an makna syahwat yaitu keinginan bersifat keduniawian, seperti wanita, harta, buah-buahan. Dan makna syahwat di akhirat juga sama bagi orang yang beriman, kemudian makna syahwat ditujukan pada orang yang sudah meninggal ingin hidup kembali. Makna nafs dalam Al-Quran diantaranya ruh yang secara harfiyahnya bisa dimaknai nyawa atau jiwa yang memiliki kemampuan menghasilkan suatu sifat;manusia,diri seseorang, dzat Allah, hati, mujahadatunnafs. Kedua, pada analisis semantik toshihiko Izutsu makna dasar nafs juga memiliki makna darah, dan juga mata yang jahat. Sedangkan makna dasar syahwat sendiri dibagi menjadi dua yaitu syahwat positif dan negatif. Pemaknaan Weltanshauung kata Syahwat dan nafs mengerucut pada arti keinginan biologis atau seksualitas.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Syahwat; Nafs; Tafsir Al-Quran; Semantik; Tosihiko Izutsu |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 29 Jul 2023 06:38 |
Last Modified: | 29 Jul 2023 06:38 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20166 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year