Konsep tabattul menurut Az-Zamakhsyari dalam tafsir Al-Kasysyaf dan Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir : analisis hermeneutika Gadamer
Mu’tazza, Ma’bad Fathi (2022) Konsep tabattul menurut Az-Zamakhsyari dalam tafsir Al-Kasysyaf dan Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir : analisis hermeneutika Gadamer. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904026142_Ma_Bad_Fathi_Mu_tazza.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada umatnya untuk beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh. Rasulullah juga menjelaskan dalam haditsnya bahwa ia shalat tetapi juga tidur, beliau berpuasa lalu berbuka, dan beliau menikah. Namun, dalam pemahaman para sahabat, mereka merasa bahwa ibadahnya sangat sedikit dibandingkan dengan Rasulullah SAW. Akibatnya, mereka mengambil keputusan untuk melanjutkan ibadah sepanjang tahun tanpa berhenti. Dengan tidak menikah dan akan mengebiri diri sendiri. Tabattul dalam hal ini yang merupakan perbuatan tidak menikah untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam suatu riwayat, Rasul melarang perbuatan tabattul karena bertentangan dengan sunnah Nabi SAW. Namun, dalam QS. Al-Muzammil: 8 menjelaskan tentang perintah untuk bertabattul. Seakan-akan hadis dengan al-Qur’an saling bertentangan. Bahkan, az-Zamakhsyari memutuskan untuk tidak menikah seumur hidup. Az-Zamakhsyari tidak mewariskan anak, tetapi meninggalkan karya yang berguna dan menjadi contoh yang dapat ditiru orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat mengikuti kondisi kemungkinan yang melatari pembahasan ini. Bagaimana penafsiran az-Zamakhsyari dan Wahbah az-Zuhaili tentang tabattul dalam QS. Al-Muzzammil:8? dan Bagaimana analisis Hermeneutika Hans Georg Gadamer terhadap penafsiran az-Zamakhsyari dan Wahbah az-Zuhaili tentang tabattul dalam QS. Al-Muzzammil: 8?
Penelitian ini disajikan dalam studi kepustakaan (library research) dengan data primer Tafsir al-Kasyaf karya az-Zamakhsyari dan Tafsir al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili. Sementara literatur-literatur terkait diskursus ini menjadi sumber sekunder bagi penelitian ini. Data-data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk deskriptif-analitis dengan pembacaan hermeneutika Hans Georg Gadamer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata تَبَتّلْ oleh az-Zamakhsyari diartikan dengan انقطع yang berarti “memutus” atau “memotong”. Hal ini berarti melepaskan hal-hal dari dunia luar. Lebih jauh lagi, itu berarti fokus ibadah kepada Allah. Disisi lain, Wahbah az-Zuhaili juga menafsirkan kata تَبَتّلْ dengan meninggalkan segala sesuatu yang lain demi ibadah kepadaNya (انقطع). Setelah selesai menjalani sibuknya kehidupan seperti yang dijelaskan dalam QS al-Muzzammil:8, kosongkan diri (تىفرغ) sehingga dapat berkonsentrasi hanya untuk mengabdi kepada Allah seperti yang dijelakan QS. Al-Insyirah:7. Dalam hermeneutika Gadamer, teori historical effected mengemukakan bahwa az-Zamakhsyari terpengaruh oleh pandangan ortodoksi pada zamanya di mana ulama yang hidup semasa dengannya juga ada yang bertabattul. seperti at-Thabari. Sedangkan Wahbah az-Zuhaili memandang tabattul dipengaruhi oleh gurunya Ibnu Katsir. Teori pre-understanding dan fusion of horizon menunjukkan bahwa tabattul yang dilakukan oleh az-Zamakhsyari tidak terlepas dari pra-pemahamannya yang diungkapkan dalam syair-syairnya. Sementara Wahbah az-Zuhaili memiliki pra-pemahaman yang tidak jauh berbeda tentang tabattul yang termaktub dalam buku Fikih al-Islam Wa Adillatuhu kata al-hasur yang terdapat dalam QS. Al-Imran:39. Walaupun az-Zamakhsyari dan Wahbah az-Zuhaili berbeda, teori aplikasi mendapatkan benang merah antara keduanya. Melalui teori aplikasi, penelitian ini menemukan bahwa tabattul mengandung pesan moral akan pentingnya menjunjung tinggi humanisme dan syarat mutlak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memberantas nafsu-nafsu kebinatangan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tabattul; Az-Zamakhsyari; Wahbah az-Zuhaili; Hermeneutika; Gadamer; Tafsir Al-Quran |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 29 Jul 2023 06:58 |
Last Modified: | 29 Jul 2023 06:58 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20174 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year