Penafsiran ayat-ayat dzikir dalam Al-Qur’an : studi komparatif tafsir Rūhul Ma’ani dan Al-Misbah
Ibrohim, Maulana Malik (2023) Penafsiran ayat-ayat dzikir dalam Al-Qur’an : studi komparatif tafsir Rūhul Ma’ani dan Al-Misbah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904026162_Maulana_Malik_Ibrohim.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini fokus kepada pemikiran antara Al-Alusi dan M. Quraisy Shihab mengenai penafsiran ayat-ayat dzikir, yang mana sumber rujukannya adalah kitab Rūhul Ma’ani dan Al-Misbah. Dimana Penelitian ini akan dilakukan dengan cara pemilihan ayat-ayat Al-Qur’an dan mendeskripsikan sebuah penafsiran dari Al-Alusi dan M. Quraisy Shihab tentang dzikir dalam Al-Qur’an.
Metode yang digunakan yakni library research dalam melihat pemikiran mereka berdua mengenai penafsiran Dzikir dan dibantu dengan adanya sumber-sumber dari buku-buku yang tidak terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana Al-Alusi menafsirkan ayat-ayat Dzikir dalam Al-Qur’an, untuk mengetahui bagaimana Quraisy Shihab menafsirkan ayat-ayat Dzikir dalam Al-Qur’an, untuk mengetahui bagaimana perbedaan dan persamaan penafsiran ayat-ayat Dzikir dalam Al-Qur’an antara Al-Alusi dan M. Quraisy Shihab. Dengan menggunakan pendekat komparatif atau perbandingan dalam melakukan penelitian ini, dapat dipastikan bahwa adanya hasil yang menguak perbedaan antara kedua penafsiran tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara penafsiran Al-Alusi dan M. Quraisy Shihab mengenai penafsiran dzikir dalam Al-Qur’an memiliki persamaan dan perbedaan. Yang mana persamaan penafsirannya yakni, bahwa dzikir merupakan sebagai sarana perantara untuk mengingat Allah Swt dan bahwa dzikir itu bukan hanya diucapkan oleh lisan saja akan tetapi harus ada implementasinya. Sedangkan perbedaan penafsirannya, bahwa Al-Alusi lebih spesifik dalam penafsiran mengenai dzikir. Seperti contohnya dalam menafsirkan dzikir, ia mengatakan bahwa orang dapat dikatakan dengan dzikir itu ketika saat keadaan khusyuk dalam melaksanakannya dan mampu menghasilkan ketenangan dalam jiwa, adapun menurut M. Quraisy Shihab dalam menafsirkan dzikir, bahwa seseorang yang mampu mengingat Allah dalam kondisi dan situasi apa pun bahwa hal tersebut sudah termasuk dzikir. Yang bertujuan untuk menuju kepada jalan Allah dan menjauhi larangannya. Implikasi dari penelitian ini adalah bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas Islam dengan memper banyak mengingat Allah Swt, sehingga dapat menghasilkan kepribadian yang seimbang antara nilai-nilai yang bersifat ukhrawi ataupun duniawi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dzikir; Studi Komparasi; Tafsir Rūhul Maani; Tafsir Al-Misbah; Tafsir Al-Quran |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.38 Rites, prayer |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 29 Jul 2023 07:01 |
Last Modified: | 29 Jul 2023 07:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20176 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year