Konsep kepemimpinan menjadi sebuah pembahasan yang tak akan pernah selesai untuk dibahas, adapun karena konsep kepemimpinan sangat berpengaruh untuk menentukan arah kedepan sebuah bangsa atau negara konsep kepemimpinan ini juga dibutuhkan oleh setiap orang dalam menjalankan kepemimpinannya. Imam al-Mawardi adalah salah satu tokoh Islam yang fenomenal dalam kitabnya al-Ahkam as-Sulthoniyah mencoba menjelaskan bagaimana konsep kepemimpinan yang baik dalam sebuah negara, namun apakah hal ini memiliki relevansi dengan kepemimpinan yang dibawakan dalam pemilihan presiden Indonesia pasca reformasi? Yang dimana kita ketahui bahwa Indonesia telah beberapa kali menggunakan pemilihan presiden dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Hal inilah yang fokus kajian kepenulisan skripsi ini. Penulis bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep kepemimpinan menurut Imam al-Mawardi, menjelaskan bagaima konsep kepemimpinan pada pemilihan presiden Indonesia pasca reformasi lantas mencari relevansi dari keduanya.
Penelitian ini ditulis menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis penelitian kepustakaan atau library reseacrh , dengan pendekatan deskriptif. Menggunakan kitab al-Ahkam as-Sulthoniyah sebagai sumber data utama. Sedangkan analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu pemeriksaan data, kontruksi data dan langkah terakhir adalah menggunakan metode analisis isi dari data yang telah penulis susun.
Hasil penelitian yang penulis tulis dalam skripsi ini menunjukkan bahwa konsep kepemimpinan yang dijelaskan Imam al-Mawardi dalam kitab al-Ahkam as-Sulthoniyah memiliki beberapa relevansi dengan pemilihan presiden Indonesia pasca reformasi diantaranya adalah, dalam hukum mengenai pengangkatan Imamah atau presiden, pemberhentian jabatan Imamah atau presiden. Sedangkan pembahasan mengenai arti kepemimpinan, metode pemilihan, dewan pemilih dan pemilih, tugas-tugas Imamah atau presiden, metode pemecatan memiliki perbedaan hanya sebatas pemaknaan universal dan spesifik dalam setiap hal yang di butuhkan.

The concept of leadership becomes a discussion that will never be finished to be discussed, meanwhile, because the concept of leadership is very influential in determining the future direction of a nation or country, this leadership concept is also needed by everyone in carrying out their leadership. Imam al-Mawardi is one of the phenomenal Islamic figures in his book al-Ahkam as-Sulthoniyah trying to explain how the concept of good leadership in a country, but does this have any relevance to the leadership that was delivered in the post-reform Indonesian presidential election? Which is where we know that Indonesia has several times used different presidential elections and leadership styles. This is the focus of the study of the writing of this thesis. The author aims to explain how the concept of leadership according to Imam al-Mawardi, explains how the concept of leadership in the post-reform Indonesian presidential election then seeks the relevance of both.
This research was written using qualitative research methods, a type of library research or library research, with a descriptive approach. Using the book of al-Ahkam as-Sulthoniyah as the main data source. While the data analysis that the authors used in this study used three steps, namely data examination, data construction and the last step was to use the content analysis method of the data that the author had compiled.
The results of the research that the authors write in this thesis show that the concept of leadership explained by Imam al-Mawardi in the book al-Ahkam as-Sulthoniyah has some relevance to the post-reform Indonesian presidential election, including, in the law regarding the appointment of an Imamate or president, dismissal of the position of Imamate or president. While the discussion regarding the meaning of leadership, election methods, the electorate and electors, the duties of the Imamate or president, the method of dismissal has differences only in terms of universal and specific meanings in each case that is needed.