Penelitian ini mengkaji tentang strategi politik dalam Menggalang Suara Nahdliyin dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes 2019. Dengan rumusan masalah yaitu Bagaimana strategi yang dipakai Lumanul Hakim dalam Penggalangan suara Nahdliyin dalam Pilkades Desa Pangebatan 2019. Pemilihan Kepala Desa diikuti oleh lima calon kepala desa yang dimenangkan oleh Lukmanul Hakim dengan perolehan suara yang mutlak. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dipakai Lukmanul Hakim dalam menggalang suara Nahdliyin di Desa Pangebatan.
Penelitian ini menggunakan strategi politik yang dikemukakan oleh Peter Schroder. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana berjalannya strategi politik Lukmanul Hakim dalam pemilihan kepala desa di Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.
Strategi politik yang digunakan Lukmanul Hakim, penggalangan suara nahdliyin, pendekatan kepada tokoh agama, memperkuat tim sukses, pemanfatan modal dan melakukan kontrak politik terhadap masyarakat Desa Pangebatan, dan bukan hanya strategi lahir saja yang dipakai ada juga strategi batin yang dipakai Lukman untuk memperlancar dan mempermulus dirinya dalam berkampanye dan hal ini juga termasuk dari budaya NU sendiri yaitu diadakannya istighosah setiap malam Jumat dan menjadikan beliau sebagai Kepala Desa di Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.

This study examines the political strategy in Raising the Voice of Nahdliyin in the Village Head Election in Pangebatan Village, Bantarkawung District, Brebes Regency 2019. With the formulation of the problem, namely How was the strategy used by Lumanul Hakim in Raising Nahdliyin's vote in the 2019 Pangebatan Village Pilkades. The Village Head Election was attended by five candidates Lukmanul Hakim won the village head with an absolute vote. The purpose of this study was to determine the strategy used by Lukmanul Hakim in raising the voice of Nahdliyin in Pangebatan Village.
This study uses the political strategy proposed by Peter Schroder. The research method used is descriptive qualitative with a case study approach. The technique of collecting data is observation, interviews, and documentation which aims to find out how Lukmanul Hakim's political strategy works in the election of village heads in Pangebatan Village, Bantarkawung District, Brebes Regency.
The political strategy used by Lukmanul Hakim, raising the voice of nahdliyin, approaching religious leaders, strengthening the success team, utilizing capital and carrying out political contracts with the Pangebatan Village community, and not only external strategies that were used there were also inner strategies used by Lukman to facilitate and smoothen himself in campaigning and this is also part of NU's own culture, namely holding an istighosah every Friday night and making him the Village Head in Pangebatan Village, Bantarkawung District, Brebes Regency.