Strategi politik pemenangan Mohammad Idris dalam pemilihan umum Walikota Depok 2020

Sirajuddin, Muhammad Rafi (2022) Strategi politik pemenangan Mohammad Idris dalam pemilihan umum Walikota Depok 2020. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1806016037_Muhammad_Rafi_Sirajuddin] Text (Skripsi_1806016037_Muhammad_Rafi_Sirajuddin)
Skripsi_1806016037_Muhammad_Rafi_Sirajuddin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Pada tahun 2020, pemerintah Kota Indonesia kembali menyelenggarakan pemilukada serentak yang ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018. Salah satu daerah yang turut ikut serta menyelenggarakan adalah Kota Depok yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. dimana di dalam pilkada Kota Depok terdapat tokoh Mohammad Idris, seorang calon kandidat petahana yang maju berkontestasi di dalam Pilkada Kota Depok tahun 2020. Akan tetapi dalam upaya maju kembalinya Mohammad Idris tidak memiliki banyak dukungan, dimana total perolehan dukungan yang dimiliki hanya sebanyak 3 partai politik dan 17 kursi DPRD Kota Depok melawan Pradi supriatna yang memiliki dukungan 12 partai dan 32 kursi DPRD Kota Depok. melihat kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melihat bagaimana strategi yang dilakukan oleh Mohammad Idris dalam upaya memenangkan kontestasi pada Pilkada Kota Depok 2020.
Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Pendekatan Studi Kasus untuk menjelaskan serta melihat bagaimana strategi pemenangan yang dilakukan Mohammad Idris dalam membentuk Mesin Politik guna memobilisasikan suara masyarakat pada pilkada kontestasi pilkada Kota Depok. data diperoleh melalui wawancara serta dokumentasi serta menggunakan studi literatur dari catatan-catatan terkit dengan pemenangan. Kemudian data dianalisis guna untuk menggambarkan strategi yang dilakukan dari data yang didapatkan dari lapangan serta dikaitikan dengan menggunakan teori politik yang relevan dengan penelitian, dimana dalam hal ini penelitian menggunakan teori mesin politik dan politik patronase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1. dalam membentuk mesin politik Mohammad Idris terdiri dari Jaringan Formal yang digunakan untuk membentuk tim pemenangan tingkat kota dengan melibatkan anggota partai politik dan tokoh non partai politik serta Jaringan Informal yang digunakan untuk membentuk tim sukses di akar rumput dengan melibatkan relawan, Tokoh Masyarakat dan Organisasi Masyarakat 2. Dalam memobilisasi suara masyarakat Mohammad idris menggunakan Isu Politik, pendekatan Door to door, kegiatan masyarakat serta Media Sosial. 3. Mohammad Idris menggunakan patronase politik, dimana alat tukar tersebut berupa pemberian program kepada anggota pemenangan sebagai pemeliharaan serta barang barang kepada calon pemilih sebagai alat nilai tukar.

In 2020, the Indonesian government will again hold the third simultaneous post-conflict local election, after previously being held in 2017 and 2018. One of the areas that took part in holding it was Depok, which is part of West Java Province. where in Depok elections there was a figure of Mohammad Idris, an incumbent candidate who contested for the 2020 Depok Regional Head Elections . However, in an effort to run again Mohammad Idris did not have much support, where the total support gained was only 3 political parties and 17 seats in the Depok Provincial Legislative Council against Pradi supriatna who has the support of 12 parties and 32 seats in Depok Provincial Legislative Council. Seeing these conditions prompted researchers to look at the strategy carried out by Mohammad Idris in an effort to win the contestation in the 2020 Depok Regional Head Election.
This study uses a Qualitative Method with a Case Study Approach to explain and see how the winning strategy was carried out by Mohammad Idris in forming a Political Machine to mobilize people's voices in the regional elections for Depok Regional Head Elections. data obtained through interviews and documentation as well as using literature studies from records related to winnings. Then the data is analyzed in order to describe the strategy carried out from the data obtained from the field and associated with the use of political theory that is relevant to the research, in which case the research uses the theory of political machinery and patronage politics.
The results of this study indicate that 1. in forming a political machine Mohammad Idris consists of a Formal Network which is used to form a city-level winning team by involving members of political parties and non-political party figures as well as an Informal Network which is used to form a success team at the grassroots by involving volunteers , Community Leaders and Community Organizations 2. In mobilizing the voice of the people, Mohammad Idris uses political issues, door to door approaches, community activities and social media. 3. Mohammad Idris uses political patronage, where the medium of exchange is in the form of giving programs to winning members as maintenance and goods to prospective voters as a means of exchange.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Strategi politik; Pemenangan; Pilkada; Mesin Politik; Kota Depok
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Rahmat Darmawan Nitimartono
Date Deposited: 01 Aug 2023 02:12
Last Modified: 01 Aug 2023 02:12
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20234

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics