Dalam upaya meningkatkan representasi politik di masyarakat, anggota dewan perwakilan rakyat haruslah menjalankan tugas dan tanggung jawab kepada para konstituenya sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh pasal 71 huruf s UU No.27/2009. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa seorang wakil rakyat harus dapat menyerap, menghimpun, menampung, dan menindak lanjuti aspirasi masyaraka secara terbuka, cepat, akuntabilitas dan transparan. Salah satu upaya yang dilakukan banyak anggota dewan adalah dengan meningkatkan representasi melalui pemanfaatan media social. Hal ini juga dilakukan oleh anggota legislatif perempuan Christina Aryani untuk menjalankan representasi politik sebagai wakil dari perempuan dan daerah pemilihannya. Melalui media sosial Instagram dan Facebook, Christina Aryani memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan penyerapan aspirasi, menghimpun dan menindak lanjuti aspirasi yang datang dari konsituennya, khususnya dari kelompok perempuan dan juga kelompok masyarakat diaspora Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif untuk melihat bagaimana seorang Christina Aryani menjalankan strategi untuk meningkatkan representasi politiknya melalui media sosial yang dimiliki sebagai bentuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya kepada konstituen.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Chirstina Aryani menjalankan representasi politiknya dengan berfokus pada kelompok masyarakat perempuan serta kelompok masyarakat diaspora Indonesia dan konstituen yang berasal dari daerah pemilihanya. 2) media yang digunakan Christina Aryani dalam strategi representasi politiknya melalui media sosial Instagram dan juga Facebook. 3) Media sosial yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi politiknya, Christina Aryani menerapkan konsep strategi Henry Mintzberg yakni (Strategy as Pattern, Positioning, and Ploy).

ABSTRACT:
To increase political representation in society, members of Representatives must carry out their duties and responsibilities to their constituents following what is mandated by Article 71 letter s of Law No.27/2009. The regulation states that a people's representative must be able to absorb, collect, accommodate, and follow up on the aspirations of the people in an open, fast, accountable and transparent manner. One of the efforts made by many board members is to increase representation through the use of social media. This is also done by female legislator Christina Aryani to carry out political representation as representatives of women and their constituencies. Through social media Instagram and Facebook, Christina Aryani has the duty and responsibility to absorb aspirations, and collect and follow up on aspirations that come from her constituents, especially from women's groups and also Indonesian diaspora community groups.
This research was conducted using qualitative methods to see how Christina Aryani carries out a strategy to increase her political representation through her social media as a form of carrying out her duties and responsibilities to her constituents.
The results of this study indicate that 1) Christina Aryani carries out her political representation by focusing on women's community groups as well as Indonesian diaspora community groups and constituents from their constituencies. 2) the media used by Christina Aryani in her political representation strategy is social media Instagram and Facebook. 3) Social media is used to increase political participation, Christina Aryani applies the concept of Henry Mintzberg's strategy (Strategy as Plan, Position, and Pattern)