Latar belakang masalah skripsi ini: sebuah mahligai perkawinan itu proses penyesuaian yang berasal dari latar belakang individu yang berbeda antara suami dan istri, maka pemahaman terhadap makna dan esensi perkawinanpun berbeda. Misalnya suami istri belum memahami dinamika kehidupan berumah tangga. Sehingga kehidupan rumah tangganya tidak lagi harmonis dan menyebabkan perceraian.
Dalam hal ini, peran pemerintah juga perlu ikut andil dalam mengurangi perceraian, antara lain diadakannya program Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS). Diantara wilayah yang dijadikan pola pembinaan keluarga sakinah adalah wilayah Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara.
Tentu saja untuk menyikapi tantangan-tantangan yang dihadapi keluarga dan masyarakat dalam hal ini Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) di Kelurahan Bandarharjo yang mengadakan pola pembinaan keluarga sakinah. Rumusan masalah skripsi ini adalah: Bagaimana upaya yang dilakukan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah di Kelurahan Bandarharjo dan Bagaimana hasil dari program Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) dalam mengurangi angka perceraian di Kelurahan Bandarharjo.
Dalam data yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini, penyusun menggunakan metode sebagai berikut: a). Metode Observasi (metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat dengan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki). b). Metode Interview atau Wawancara (percakapan yang dilakukan oleh kedua orang dari dua buah pihak). c). Dokumentasi (mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya). d). Populasi (Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga). Selanjutnya data-data yang telah diperoleh, dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis yaitu menggambarkan obyek penelitian di lapangan apa adanya secara proporsional.
Dalam pelaksanaan Program kerja Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Maka dapat ditarik kesimpulan: Upaya pembinaan yang dilakukan dari tim mativator DBKS dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah wabin Kelurahan Bandarharjo dalam mewujudkannya ada beberapa variabel yang berpengaruh yaitu: Bidang Kehidupan Beragama dan Ibadah, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi Keluarga dan Bidang kesehatan dan Penyuluhan keluarga. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan hidup bersih, tanaman obat keluarga, dan penyuluhan kesehatan keluarga. Setelah mendapatkan berbagai macam layanan yang diberikan DBKS Kelurahan Bandarharjo, dengan berbagai macam bidang yang telah dipaparkan di atas, telah memberikan kontribusi dalam mengurangi angka perceraian, hal ini dapat terbukti sebagaimana data NTCR yang diperoleh penyusun dari KUA Semarang Utara. Pengaruh dari program DBKS ini, masyarakat sadar akan pentingnya sebuah keluarga yang sakinah