Perjuangan politik kewarganegaraan perempuan nelayan di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak menjadi isu yang menarik untuk dikaji. Perempuan nelayan di Desa Purworejo telah lama bekerja sebagai nelayan tanpa adanya pengakuan atas status pekerjaan mereka di KTP. Hal ini disebabkan karena perempuan nelayan masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Atas dasar inilah akhirnya muncul tindakan untuk memperjuangkan pengakuan dari pemerintah atas status pekerjaan perempuan nelayan di Desa Purworejo. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai bentuk ketimpangan yang dirasakan perempuan nelayan di Desa Purworejo, upaya yang dilakukan untuk mengatasi berbagai ketimpangan tersebut, serta dampak yang dihasilkan dari upaya tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini yakni data primer dan sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dalam prosesnya, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan ketua dan wakil ketua 1 Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari, bidang advokasi dan bidang pendamping kesejahteraan sosial Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari, perempuan nelayan di Desa Purworejo, serta kepala desa dan kepala urusan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Desa Purworejo. Sementara itu, data dalam penelitian ini dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, peneliti menggunakan teori politik kewarganegaraan Kristian Stokke sebagai kerangka teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan nelayan di Desa Purworejo mengalami ketimpangan hak dan ketimpangan sosial, dimana mereka tidak mendapatkan pengakuan status pekerjaan nelayan di KTP, tidak mendapatkan kartu nelayan dan kartu asuransi nelayan, tidak mendapatkan bantuan nelayan, mendapatkan pandangan rendah dari berbagai pihak, serta tidak memiliki rasa percaya diri terhadap pekerjaannya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut diantaranya dengan mengidentifikasi dan mengedukasi perempuan nelayan di Desa Purworejo, melakukan advokasi untuk mendapat pengakuan atas status pekerjaan perempuan nelayan di KTP, serta melakukan pendampingan pemenuhan hak dan perlindungan bagi perempuan nelayan. Adapun dampak yang dihasilkan dari upaya tersebut ialah terselesaikannya berbagai ketimpangan hak dan ketimpangan sosial yang dialami perempuan nelayan di Desa Purworejo.

ABSTRACT:
The political struggle for citizenship of fisherwomen in Purworejo Village, Bonang District, Demak Regency is an interesting issue to study. Fishermen women in Purworejo Village have been working as fishermen for a long time without any recognition of their work status on their KTPs. This is because fisherwomen are still considered taboo by some people. It is on this basis that action finally emerged to fight for recognition from the government for the employment status of fisherwomen in Purworejo Village. Therefore, this study aims to describe the various forms of inequality felt by fisherwomen in Purworejo Village, the efforts made to address these various inequalities, and the impacts resulting from these efforts.
This study uses a qualitative method with a case study approach. The type of this research is field research. Sources of data in this study are primary and secondary data. The data in this study were obtained from participatory observation, in-depth interviews and documentation. In the process, the researchers conducted in-depth interviews with the chairperson and deputy chairperson 1 of the Puspita Bahari Fishermen's Community, the advocacy sector and the social welfare assistant field of the Puspita Bahari Fishermen's Community, fisherwomen in Purworejo Village, as well as the village head and head of development affairs and people's welfare in Purworejo Village . Meanwhile, the data in this study were analyzed by data reduction, data presentation and drawing conclusions. Meanwhile, the researcher uses Kristian Stokke's political theory of citizenship as a theoretical framework.
The results of this study indicate that fisherwomen in Purworejo Village experience inequality of rights and social inequality, where they do not get recognition of fishermen's work status on their KTP, do not get fishermen's cards and fishermen's insurance cards, do not get fishermen's assistance, get low views from various parties, and have no confidence in their work. Efforts made to overcome this include identifying and educating fisherwomen in Purworejo Village, advocating for recognition of the work status of fisherwomen on KTPs, and providing assistance to fulfill the rights and protection of fisherwomen. The impact resulting from these efforts is the resolution of various inequality of rights and social inequality experienced by fisherwomen in Purworejo Village.