Perbankan syariah adalah salah satu lembaga keuangan yang menyediakan jasa pelayanan keuangan kepada masyarakat. Namun jumlah masyarakat muslim belum seimbang dengan jumlah nasabah muslim yang berminat menggunakan jasa perbankan syariah. Salah satu penyebabnya karena ada keraguan dari segi religiusitas terkait penerapan sistem bagi hasil dan pelarangan riba dalam perbankan syariah. Selain itu tingkat pendidikan dan pemahaman literasi keuangan syariah yang belum diakses secara menyeluruh oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh religiusitas, tingkat pendidikan, dan pemahaman literasi keuangan syariah terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah di Kabupaten Musi Rawas. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan data yang digunakan data primer dengan menggunakan Theory of Planned Behavior. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan pengambilan sampel menggunakan metode insidental yaitu teknik sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan masyarakat Kabupaten Musi Rawas. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan secara parsial religiusitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah karena nilai t hitungnya 1,137 lebih kecil dari t tabel 1,988. Sedangkan tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah karena nilai t hitung sebesar 2,200 lebih besar dari t tabel 1,988. Pemahaman literasi keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah karena nilai t hitungnya 2,987 lebih besar dari t tabel 1,988. Berdasarkan uji F (simultan) menunjukan hasil t hitungnya 9,565 lebih besar dari t tabel 2,70 sehingga variabel religiusitas, tingkat pendidikan, dan pemahaman literasi keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan jasa perbankan syariah.