Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisiensi Bank Umum Syariah periode 2017-2021 dan tingkat pencapaian efisiensi/inefisiensi pada masing-masing variabel input dan output. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan data yang digunakan yaitu data sekunder dengan metode pengumpulan data dokumentasi. Sampel penelitian sebanyak 9 Bank Syariah dengan menggunakan Data Envelopment Analisys (DEA) dengan aplikasi MaxDEA 8.0.
Hasil dari pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa Bank Umum Syariah selama periode penelitian 2017-2021 rata-rata belum efisien. Bank Muamalat Indonesia mencapai tingkat efisien dengan skor 1 hanya pada tahun 2017, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah mencapai tingkat efisien dengan skor 1 hanya tahun 2021, Bank Panin Dubai Syariah dan Bank KB Bukopin Syariah efisien pada tahun 2020 ditunjukan dengan skor 1. Selanjutnya bank yang tidak efisien selama periode penelitian atau memiliki skor efisiensi dibawahh 1 (100%), yaitu Bank Mega Syariah, Bank Central Asia Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Victoria Syariah, dan Bank Aceh Syariah. Inefisiensi yang terjadi pada bank disebabkan adanya input yang berlebih terlihat pada proportionate movement dan slack movement, dan diperlukan penambahan dan pada pembiayaan untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal.

ABSTRACT:
The research aims to determine the efficiency of Islamic Commercial Banks for the 2017-2021 period and the level of achievement of efficiency/inefficiency in each input and output variable. In this study using a type of quantitative research, the data used is secondary data with documentation data collection methods. The research sample consisted of 9 Islamic banks using Data Envelopment Analysis (DEA) with the MaxDEA 8.0 application.
The results of data processing obtained the conclusion that Islamic Commercial Banks during the 2017-2021 research period were on average not efficient. Bank Muamalat Indonesia reached an efficient level with a score of 1 only in 2017, the Sharia National Pension Savings Bank reached an efficient level with a score of 1 only in 2021, Bank Panin Dubai Syariah and Bank KB Bukopin Syariah were efficient in 2020 shown with a score of 1. Furthermore, banks that were inefficient during the study period or had efficiency scores below 1 (100%), namely Bank Mega Syariah, Bank Central Asia Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Victoria Syariah, and Bank Aceh Syariah. Inefficiencies that occur in banks are caused by excessive inputs seen in proportionate movements and slack movements, and additional funds are needed in financing to achieve maximum efficiency levels.