Pemilihan legislatif merupakan sebuah metode dalam memilih anggota legislatif yang akan menjalankan fungsi legislasi suatu negara sebagai pembuat undang-undang, budgeting dan pengawasan. Untuk meraih kursi legislatif, caleg membutuhkan perolehan suara yang mana pada proses mendapatkan suara tersebut mereka bersaing menggunakan berbagai cara salah satunya politik uang. Politik uang adalah alat pembelian suara yang dimaknai sebagai bantuan politis kepada pemilih. Pada pemilihan legislatif, pemilih tidak akan terlepas dari perilaku politik karena hal tersebut yang menentukan pilihan. Perilaku politik merupakan perilaku yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh politik uang terhadap perilaku politik.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang disebarkan secara acak kepada masyarakat Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 99 orang dengan kriteria menggunakan hak pilihnya di pemilihan legislatif tahun 2019. Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana dengan alat bantu yaitu aplikasi SPSS versi 25.0. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori politik uang, teori perilaku politik dengan pendekatan perilaku memilih.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini nilai signifikansi dari pengaruh politik uang terhadap perilaku politik masyarakat pada pemilihan legislatif sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa politik uang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku politik masyarakat. Kemudian nilai R Square pada uji koefisien determinasi menunjukkan perolehan nilai sebesar 0.352 yang berarti politik uang memberikan pengaruh terhadap perilaku politik sebesar 35.2% sedangkan sebesar 64,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

ABSTRACT:
Legislative elections is a method of selecting legislators that will cary out legislation functions of a country as lawmakers, budgeting and surveillance. To reach for legislative seat, legislative candidates needs a vote in which in the process of getting the vote they compete using various ways of one of them political money. Politics of money is a vote purchasing tool that is selected as a political aid to voters. In legislative elections, voters will not defer to political behavior because it determines their political choice. Political behavior is complex behavior influenced by many factors. The study aims to see if the political impact money has on political behavior.
In the study, researchers used a kind of quantitative approach with a date-collecting technique that was liberally distributed to the village of Kalongan, Ungaran Timur sub-district, Semarang district, which is 99 people with the criteria to use his voting rights in the 2019 legislative elections. The data analyst technique used in this study is a simple lenear regression test with aid of version 25.0 SPSS application. The basis for the theory used in this study is the money politic, the theory of political behavior with the preferred behavior approach.
Based on the resuts obtained from this study, the significance of the political impact of money on society’s political behavior on legislative legislature is 0,00 < 0,05, and therefore it can be drawn to the conclusion that the money politics has a positive and significant impact on people’s political behavior. R Square scores on the coefficient of determinations indicate that the acquisition of value at 0,352 means that money politics is affecting the political behavior of 35,2% while 64,8% of the remaining is affected by other variables.