Strategi politik di masa pandemi covid-19 : studi kasus pasangan Idris–Imam dalam pilkada Kota Depok tahun 2020
Prisilla, Audrey Clara (2023) Strategi politik di masa pandemi covid-19 : studi kasus pasangan Idris–Imam dalam pilkada Kota Depok tahun 2020. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1906016055_Audrey_Clara_Prisilla.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pada pilkada yang digelar di masa pandemi covid-19, tim sukses maupun kandidat memperkenalkan diri melalui kampanye terbatas yang disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan perencanaan strategi politik yang tepat dalam pilkada 2020. Terlebih disamping problematika pilkada yang digelar pada pandemi covid-19, pada pilkada Kota Depok juga terdapat hal menarik pada pasangan Idris-Imam diantaranya terdapat pecah kongsi antar kandidat, tingkat elektabilitas awal survei yang lebih rendah, serta minim diusung partai politik. Oleh karena itu, penting untuk dikaji strategi apa saja yang digunakan pasangan Idris-Imam sehingga dapat menghantarkan kemenangan pada Pilkada Kota Depok tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menarasikan serta melihat bagaimana strategi yang digunakan pasangan Idris - Imam dalam membentuk mesin politiknya dalam rangka memobilisasi suara masyarakat di kontestasi Pilkada Kota Depok tahun 2020. Data diperoleh dengan melakukan proses wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis data dilakukan menggambarkan fenomena dari data yang ditemukan di lapangan dan dikaitkan dengan teori politik yang relevan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni strategi politik dari Peter Schroder dan teori mesin politik dari Edward Aspinall.
Hasil peneltian ini menunjukan bahwa Idris - Imam membangun mesin politik yang terdiri dari elit-elit politik partai pendukung yang memiliki pengaruh besar yakni PKS yang memiliki basis massa kuat di Kota Depok serta koalisi partai yang solid, melibatkan jaringan sosial NU yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat Kota Depok dan banyaknya jaringan kolega yang memiliki latar belakang yang berbeda. Dalam pembentukan tim pemenangan nya terbagi ke dalam empat struktur yakni tim pemenangan tingkat Kota, kecamatan, kelurahan, hingga ke tingkat akar rumput. Sementara itu, pada upaya memobilisasi suara masyarakat, terdapat dua strategi yang digunakan yakni pertama, strategi ofensif dengan cara mensosialisasikan kandidat, pemanfaatan media social, inovasi program, peningkatan kemampuan paslon serta memeperhatikan isi konten media luar ruang. Kedua, startegi difensif dengan cara mempertahankan basis massa tetap melalui silahturahmi dan beberapa kegiatan yang digelar secara online maupun offline serta dengan memperkuat dukungna massa melalui tokoh pendukung atau influencer mulai dari tokoh agama, tokoh millennial, dan sebagainya. Namun disamping strategi tersebut, untuk mempertahakan basis massanya, pasangan Idris - Imam tidak terlepas dari praktik politik uang.
ABSTRACT:
During the local elections which were held during the Covid-19 pandemic, the campaign team and candidates introduced themselves through a limited campaign according to applicable regulations. Therefore, it is important to prepare the right political strategy planning in the 2020 regional elections. Moreover, apart from the problems of the regional elections which were held during the Covid-19 pandemic, the Depok City election also found interesting things about the Idris-Imam pair, including the breakdown of partnership between candidates, the level of electability lower initial survey, and minimally supported by political parties. Therefore, it is important to examine what strategies are used by the Idris-Imam pair so that they can lead to victory in the 2020 Depok City Pilkada.
This study uses a qualitative method with a case study approach to narrate and see how the strategy used by the Idris - Imam pair in forming their political machine in order to mobilize people's voices in the 2020 Depok City Pilkada contest. The data was obtained through interviews, documentation and literature studies. . Data analysis was carried out describing phenomena from data found in the field and associated with relevant political theories. The theory used in this research is political strategy from Peter Schroder and political machine theory from Edward Aspinall.
The results of this study show that Idris - Imam built a political machine consisting of political elites of supporting parties who have great influence, namely the PKS which has a strong mass base in Depok City and a solid coalition of parties, involving the NU social network which has a large influence on society Depok City and its many network of colleagues who have different backgrounds. In forming the winning team, it was divided into four structures, namely the winning team at the city, sub-district, village level, down to the grassroots level. Meanwhile, in efforts to mobilize public voice, there are two strategies used, namely first, an offensive strategy by socializing candidates, using social media, program innovation, increasing the ability of candidate pairs and paying attention to outdoor media content. Second, a defensive strategy by maintaining a fixed mass base through gatherings and several activities held online and offline as well as by strengthening mass support through supporting figures or influencers ranging from religious leaders, millennial figures, and so on.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pilkada; Strategi Politik; Pandemi covid-19; Mesin Politik; Pilkada |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 08 Aug 2023 09:37 |
Last Modified: | 08 Aug 2023 09:37 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20412 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year