Latar Belakang: Kawista merupakan salah satu buah yang berpotensi multiguna dan memiliki kandungan vitamin C didalamnya. Kawista dapat dimanfaatkan secara langsung atau diolah menjadi sirup. Pada pembuatan sirup kawista, perlu penambahan gula untuk pemanis dan pengawet. Adanya penambahan gula saat proses pembuatan dan lama penyimpanan pada sirup buah kawista dapat mempengaruhi karakteristik sirup.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan gula batu dan lama penyimpanan terhadap vitamin C, total gula, pH, viskositas, dan daya terima sirup kawista (Limonia acidissima L).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 30 total unit percobaan. faktor pertama yaitu penambahan gula batu (B) terdiri dari 5 taraf yaitu penambahan gula batu 0%, 20%, 40%, 60% dan 80%. Faktor kedua adalah lama penyimpanan (A), terdiri dari 2 taraf yaitu penyimpanan hari ke 0 dan 3. Analisis yang diguanakan adalah One Way Anova jika data berdistribusi normal dan Kruskal Wallis jika data tidak berdistribusi normal.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula batu tidak berpengaruh secara nyata terhadap vitamin C dan pH sirup buah kawista (p>0,05) tetapi berpengaruh secara nyata terhadap total gula dan viskositas sirup buah kawista (p<0,05). Lama penyimpanan tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar vitamin C sirup buah kawista (p>0,05) tetapi berpengaruh secara nyata terhadap pH, total gula, dan viskositas sirup buah kawista (p<0,05). Penambahan gula batu tidak berpengaruh secara nyata terhadap uji organoleptik pada semua parameter warna, aroma, rasa dan daya terima sirup buah kawista (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak dapat pengaruh penambahan gula batu terhadap vitamin C, pH dan uji organoleptik sirup kawista tetapi berpengaruh terhadap total gula dan viskositas sirup kawista. Sedangkan lama penyimpanan tidak berpengaruh terhadap kadar vitamin C tetapi terdapat pengaruh terhadap pH, total gula dan viskositas sirup kawista.