Efektivitas ekstrak daun sukun (artocarpus altilis (park.) fosberg) sebagai pengendalian ektoparasit pada benih ikan nila salin (oreochromis niloticus l.)
Ayu Ardilla, Yunita (2022) Efektivitas ekstrak daun sukun (artocarpus altilis (park.) fosberg) sebagai pengendalian ektoparasit pada benih ikan nila salin (oreochromis niloticus l.). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1908016027_Yunita Ayu Ardilla_Lengkap Tugas Akhir - Yunita Ayu Ardilla UIN Walisongo Semarang (2).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Ikan nila menjadi salah satu komoditas unggulan sehingga memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Pada saat kegiatan budidaya terdapat ikan nila yang terserang penyakit dan menimbulkan kerusakan organ sampai kematian ikan sehingga dibutuhkan monitoring sejak menjadi benih. Pengendalian parasit menggunakan ekstrak daun sukun, sebagai bahan alami yang murah, aman, dan ramah lingkungan dengan berbagai macam kandungan metabolit sekunder sehingga dimanfaatkan mengendalikan ektoparasit. Benih ikan nila diperoleh dari BBPBAP Jepara. Penelitian dilakukan pada 22 September - 9 Oktober 2022. Teknik pengumpulan data berupa observasi eksperimental RAL dengan perendaman ekstrak daun sukun pada konsentrasi 50 mg/L, 100 mg/L, 200 mg/L, dan tanpa perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan kepadatan tiap ember 15 ekor pada 4 L air selama 2 jam. Ektoparasit yang ditemukan adalah Gyrodactylus sp. dan Vorticella sp. Prevalensi infestasi Gyrodactylus sp. sebelum perlakuan sebanyak 63,33% (sangat sering) dan setelah perlakuan menjadi 28,3% (sering). Prevalensi Vorticella sp. pada media air sebelum perlakuan sebanyak 100% (selalu) sedangkan setelah perlakuan 75% (biasanya). Intensitas Gyrodactylus sp. sebelum perlakuan 1,21 ind/ekor (rendah) sedangkan setelah perlakuan 1,47 ind/ekor (rendah). Intensitas Vorticella sp. sebelum perlakuan 5,92 ind/ekor (sedang) dan setelah perlakuan 2,33 ind/ekor (rendah). Sebelum perlakuan Gyrodactylus sp. memiliki nilai kelimpahan 0,77 ind/ekor (jarang) sedangkan setelah perlakuan nilainya 0,42 ind/ekor (jarang). Vorticella sp. sebelum perlakuan memiliki nilai kelimpahan 5,92 ind/ekor (jarang) sedangkan setelah perlakuan memiliki nilai 1,75 ind/ekor (sangat jarang). Hasil uji Anova menunjukkan Gyrodactylus sp. memiliki nilai sig 0,066 artinya tidak ada pengaruh pemberian ekstrak daun sukun terhadap ektoparasit benih ikan nila. Vorticella sp. memiliki perbedaan nyata dengan nilai sig 0,009 yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun sukun terhadap ektoparasit benih ikan nila. Uji BNT menunjukkan konsentrasi 50 mg/L paling efektif mengurangi jumlah Vorticella sp. Zat kuersetin dari flavonoid daun sukun dapat dijadikan sebagai agen antiparasit.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Daun sukun, Ektoparasit, Benih ikan nila |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 570 Biology |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > 46201 - Biologi |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 08 Aug 2023 04:32 |
Last Modified: | 08 Aug 2023 04:32 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20430 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year