Bertambahnya jumlah mualaf dari tahun ketahun. Masih banyak para mualaf yang belum mengetahui pengetahuan tentang ”agama “Islam, “dan “banyak mualaf yang kurang “mendapatkan sentuhan “dari lembaga-lembaga yang memiliki bidang pelayanan pembinaan “mualaf. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana para muallaf mengikutipelaksanaan bimbingan agama Islam di rumah mualaf MUI Jawa Tengah. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui proses internalisasi nilai-nilai Islam pada mualaf di rumah mualaf MUI Jawa Tengah.
Penelitian ini menggnakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitianPenelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Sumber data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan bapak Suherman, bapak KH. Multazam, dan mualaf. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dengan dokumentasi kegiatan, serta naskah-naskah yang berkaitan dengan tema penelitian. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan pendekatan Miles dan Huberman, didalamnya terdapat tiga tahapan yaitu, mereduksi data, mendisplay data, dan menarik simpulan atau verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, pelaksanaan bimbingan agama Islam di rumah mualaf MUI Jawa Tengah menggunakan metode ceramah, kisah, dan dialog. Materi yang digunakan adalah aqidah, syariah/ ibadah, dan akhlak. Bentuk-bentuk bimbingan agama Islam pada mualaf adalah pengajian, wisata religi, dan pembinaan ekonomi umat. Kedua, internalisasi nilai aqidah (yang tertera dalam rukun iman) yaitu meyakini dan mengimani bahwa Allah SWT Esa dengan segala sifat Kemahakuasaan-Nya, syariah (tertera dalam rukun Islam) yaitu memurnikan ibadah dari riya dan hanya mengaharap rindo-Nya, dan akhlak (sikap toleransi, sikap jujur, dan mematuhi norma agama dan masyarakat. Tahap-tahap internalisasi nilai-nilai Islam yang digunakan adalah transformasi nilai yaitu proses komunikasi satu arah antara pembimbing agama dan mualaf dan transaksi nilai yaitu proses komunikasi dua arah antara pembimbing agama dan mualaf sehingga terjadi dialog atau interaksi timbal balik. Konsep internalisasi nilai-nilai Islam yaitu ta’lim yaitu proses transformasi nilai dengan menggunakan komunikasi verbal satu arah, dan tarbiyah proses pembinaan mualaf, berupa pembinaan keimanan, pembinaan keterampilan mualaf, maupun pemberian bantuan konsumtif. Metode internalisasi nilai yaitu metode dialog, komunikasi dua arah antara pembimbing agama dan mualaf dalam satu pembahasan, dan metode kisah, pemberian cerita sesuai tema pembahasan baik cerita nabi, sahabat, maupun cerita para wali.