Pondok Pesantren Nurul Furqon Rembang merupakan salah satu pondok yang menanamkan jiwa pengusaha kepada setiap santri penghafal Al-Qur’an. Supaya santri selain bisa mengaji juga mampu berwirausaha. Untuk menanamkan jiwa pengusaha pada santri terdapat banyak salah satunya dengan bimbingan agama Islam. Pelaksanaan bimbingan agama Islam dapat memberikan pengaruh dan menanamkan jiwa pengusaha pada santri. Penelitian ini didasari fenomena Pondok Pesantren Nurul Furqon yang berada di Rembang, dimana santri penghafal Al-Qur’An yang harus menjaga hafalannya terkadang dipandang sebelah mata dalam hal berwirausaha. Terdapat banyak wirausaha yang ada di dalam pesantren seperti peternakan kambing, peternakan sapi, peternakan ayam, pertanian sayuran, jamur janggel, maggot, nufo mart, laundry, air minum dalam kemasan, jajanan snack, dan selecta. Banyaknya wirausaha nantinya agar para santri bisa memilih sesuai dengan bakat dan minat yang mereka inginkan. Nantinya kelak keluar dari pondok pesantren bisa atau mampu mengembangkan jiwa pengusaha dan mampu membuka peluang usaha di masyarakat. Jenis metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data berasal dari pengasuh pondok pesantren, Ustadz, dan Santri Nurul Furqon. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal peneliti ini mengumpulkan hasil wawancara antara peneliti dan santri pondok pesantren, tidak itu saja peneliti juga melihat kegiatan observasi yang telah dilakukan keseharian santri selama menjalaani kegiatan-kegiatan selama dipondok tersebut. Hasil penelitian ini, untuk menanamkan jiwa pengusaha pada santri, Pondok Pesantren Nurul Furqon memberikan semua fasilitas yang mendukung dengan menyediakan banyak lahan usaha. Untuk menanamkan jiwa pengusaha pada santri pengasuh pondok pesantren Nurul Furqon menggunakan beberapa metode, diantaranya: 1) Metode keteladanan, metode ini pengasuh dan para ustadz selalu meberikan contoh menjadi pengusaha yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. 2) Pemberian nasihat, metode pemberian nasihat yaitu dengan memberikan motivasi kepada santri. 3) Memberikan teori, dalam hal ini sebelum santri praktik secara langsung berwirausaha diberikan teori-teori terkait berwirausaha. 4) Metode Praktik, dalam hal ini santri prektek secara langsung dalam berwirausaha yang didampingi oleh para santri senior. 5) Metode pengamatan, pengamatan dilakukan dengan oeleh para ustadz dan santri senior, jika santri terdapat kesalahan langsung diberikan arahan.