Kepribadian mukmin adalah suatu perilaku atau akhlak yang mencerminkan rukun iman dalam kehidupan sehari-hari. Bimbingan agama Islam dilakukan dalam upaya untuk mengendalikan perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan-aturan agama, serta memberikan pencerahan dalam kehidupan sehingga dapat mencapai kedamaian dan ketentraman dalam hidup berdasarkan Al-Quran dan Al-Sunnah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan agama Islam yang dilaksanakan di MajlisTaklim Surasa dalam menumbuhkan kepribadian mukmin.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus yang menitik beratkan pada studi lapangan secara faktual. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses bimbingan agama Islam yaitu sesi pertama pembacaan tawassul, sesi kedua pembacaan manaqib, dan sesi ketiga bimbingan agama. Bimbingan agama Islam dilaksanakan pada setiap malam jumat, malam minggu dan pada hari welasan (setiap tanggal sebelas di semua bulan) pukul 22.00-00.00 WIB dengan menggunakan metode komunikasi langsung yaitu meliputi metode individu dan metode kelompok. Metode individu dilakukan dengan teknik dialog pribadi antara pembimbing dan jamaah, sedangkan metode kelompok dilakukan pembimbing dengan para jamaah dengan cara ceramah dan diskusi. Jika bimbingan agama dilakukan secara rutin dapat menumbuhkan kepribadian seorang mukmin diantaranya Rabbani, Malaki dan Qurani Rosuli, Taqdiri dan Yawm Akhiri. Dalam suatu bimbingan metode penyampaian menjadi bagian yang sangat penting dikarenakan metode penyampaian terkait bagaimana seorang pembimbing menyampaikan materi kepada seseorang atau sekelompok orang yang dibimbing. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengingat dan mengamalkan materi bimbingan agama tentang ajaran-ajaran Islam yang berisikan aturan-aturan yang harus ditaati oleh seorang muslim yang secara garis besar ruang lingkupnya meliputi Aqidah, akhlak dan syariat.