Masa balita merupakan masa kritis karena pertumbuhan sel-sel otak dengan frekuensi yang sangat cepat sehingga rentan terjadi permasalahan status gizi sehingga memerlukan suatu wadah khusus untuk mencegah permasalahan yakni posyandu. Faktor yang mempengaruhi status gizi balita ialah kehadiran dalam kegiatan posyandu, pengetahuan ibu serta kelengkapan imunisasi balita dan faktor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran, pengetahuan ibu, serta kelengkapan imunisasi terhadap status gizi.
Penelitian menggunakan desain Cross Sectional di Posyandu Lajuk, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 66 balita dan ibu balita. Data yang digunakan status gizi balita dengan indeks pengukuran BB/U, kehadiran dalam posyandu dan kelengkapan imunisasi menggunakan KMS, serta pengetahuan ibu tentang imunisasi melalui kuesioner. Uji hipotesis yang digunakan ialah Uji Spearman Rank dan Uji Logistik Ordinal.
Penelitian menunjukkan responden mayoritas balita memiliki kehadiran aktif (77,3%), pengetahuan ibu tentang imunisasi mayoritas ibu balita memiliki pengetahuan yang cukup (51,5%). kelengkapan imunisasi mayoritas balita memiliki kelengkapan imunisasi lengkap (80,3%), status gizi balita mayoritas balita memiliki berat badan normal (54,8%). Hasil Uji Spearman Rank terdapat pengaruh pengetahuan tentang imunisasi terhadap kelengkapan imunisasi (nilai p = 0,004), Uji Logistik Ordinal.terdapat pengaruh kehadiran dalam kegiatan posyandu terhadap status gizi (nilai p = 0,008) dan tidak terdapat pengaruh kelengkapan imunisasi terhadap status gizi ( nilai p = 0,171)