Status gizi balita secara umum dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung meliputi asupan makan dan keadaan infeksi, sedangkan faktor tidak langsung meliputi perilaku tentang gizi, tingkat pengetahuan, pendapatan keluarga dan sanitasi lingkungan. Penerapan pola makan teratur dan mencukupi kebutuhan sehari-hari ibu perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan kebutuhan gizi balita serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Pada ibu yang bekerja biasanya balita lebih cepat disapih, penyapihan yang lebih dini akan berakibat negatif terhadap status gizi balita apabila makanan anak disapih tidak diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu bekerja dan pola makan balita dengan status gizi balita di Kelurahan Jogosari Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan Cross Sectional Cross Sectional yang dilakukan di Kelurahan Jogosari Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur dengan jumlah subjek sebanyak 66 ibu bekerja yang memiliki balita. Teknik pengambilan subjek dilakukan dengan metode Cluster Random Sampling. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri berupa penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, kemudian data pengetahuan diperoleh melalui pengisian kuesioner. Data pola makan diperoleh melalui wawancara Food Frequency Questionairre. Analisis data menggunakan program Statistic Package for the Social Science (SPSS) versi 20 dengan uji korelasi Spearman dan uji Koefisien Kontingensi. Hasil penelitian ini menunjukkan subjek ibu bekerja memiliki pengetahuan baik sebesar 22,7%, pengetahuan kurang sebesar 62,1%%, dan pengetahuan sedang sebesar 15,2%. Persentase pola makan balita baik sebesar 40,9% dan pola makan kurang sebesar 59,1%. Persentase status gizi buruk 16,7%, status gizi kurang sebesar 45,5%, status gizi baik 27,3%, status gizi resiko gizi lebih sebesar 7,6%, status gizi lebih sebesar 1,5% dan obesitas sebesar 1,5%. Hasil uji korelasi Spearman terdapat hubungan pengetahuan gizi ibu bekerja dengan status gizi balita (nilai p = 0,003), sedangkan hasil uji dengan koefisien kontingensi juga terdapat hubungan antara pola makan balita dengan status gizi balita (nilai p = 0,002). Sehingga kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu bekerja dan pola makan balita dengan status gizi balita.