Pandemi Covid-19 menjadi permasalahan yang dialami seluruh dunia termasuk Indonesia. Dampak yang diakibatkan dari pandemi Covid-19 yang dialami oleh Indonesia adalah memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional, penerimaan negara yang menurun, serta peningkatan dan pembayaran belanja negara. Program Bantuan Sosial Tunai sebagai jaring pengaman sosial yang menjadi upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 pada masyarakat. Kelurahan Bahagia adalah salah satu wilayah penerima Bantuan Sosial Tunai yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang pengelolaan Bantuan Sosial Tunai di Kelurahan Bahagia pada tahun 2021 yang dianalisis menggunakan empat prinsip good governance, yakni prinsip akuntabilitas, prinsip transparansi, prinsip partisipasi, dan prinsip keadilan. Selain itu, penelitian ini akan memaparkan aktor-aktor yang memiki peran strategis dalam pendistribusian BST di Kelurahan Bahagia pada masa pandemi Covid-19.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini untuk membahas bagaimana Bantuan Sosial Tunai di Kelurahan Bahagia, Kabupaten Bekasi Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan field research ini didefiinisikan sebagai penelitian yang mengambil data dari lapang dan dilakukan secara sistematis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengimplementasikan tiga teknik, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola pendistribusian Bantuan Sosial Tunai di Kelurahan Bahagia, Kabupaten Bekasi Tahun 2021 dengan menerapkan prinsip good governance ditemukan baik meskipun masih ada beberapa indikator dalam penerapannya belum optimal. (1) Tata kelola yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Bahagia dengan menggunakan indikator akuntabilitas menujukkan bahwa laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat tentang pelaksanaan BST dibuat melalui web resmi dan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program tersebut, Pemerintah Kelurahan Bahagaia melalui PSM dan RT/RW selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat. (2) Dalam prinsip transparansi telah diterapkan dengan baik disetiap indikatornya, yaitu masyarakat mendapatkan sosialisasi tentang program BST. (3) Indikator partisipasi dalam pelaksanaanya menujukkan bahwa keikutsertaan masyaraat dalam mengusulkan diri sebagai calon penerima BST aktif dan Pemerintah Kelurahan Bahagia terbuka terhadap aspirasi masyarakat. (4) Pada prinsip keadilan masih ada indikator jaminan masyarakat memiliki hak yang sama belum optimal dengan ditandai BST seringkali tidak tepat sasaran.

ABSTRACT:
The Covid-19 pandemic is a problem experienced by the whole world, including Indonesia. The impact resulting from the Covid-19 pandemic experienced by Indonesia is slowing down national economic growth, declining state revenues, as well as increasing and paying for state spending. The Cash Social Assistance Program is a social safety net which is the government's effort in tackling the impact of the Covid-19 pandemic on society. Happy Village is one of the recipient areas of Cash Social Assistance provided by the government to people affected by Covid-19. Therefore, this research was conducted to find out about the management of Cash Social Assistance in the Happy Village in 2021 which was analyzed using the four principles of good governance, namely the principle of accountability, the principle of transparency, the principle of participation and the principle of justice. In addition, this research will describe actors who have a strategic role in distributing BST in the Happy Village during the Covid-19 pandemic.
`The qualitative research method is the research method used in this study to discuss how Social Cash Assistance in the Happy Village, Bekasi Regency During the 2021 Covid-19 Pandemic Period. This type of research is field research. Field research is defined as research that takes data from the field and is carried out systematically. Data collection techniques in this study implemented three techniques, namely interviews, observation, and documentation studies.
This research shows that the governance of the distribution of Cash Social Assistance in the Happy Village, Bekasi Regency in 2021 by applying the principles of good governance is found to be good although there are still several indicators in its implementation that are not optimal. (1) Governance carried out by the Happy Kelurahan Government using accountability indicators shows that an accountability report to the public regarding the implementation of BST is made through the official website and in order to increase public knowledge about the program, the Bahagaia Kelurahan Government through the PSM and RT/RW always provide socialization to the community. (2) The principle of transparency has been well implemented in each of its indicators, that is, the community gets socialization about the BST program. (3) The indicator of participation in its implementation shows that community participation in proposing oneself as a candidate for BST recipients is active and the Happy Kelurahan Government is open to community aspirations. (4) In the principle of justice, there is still an indicator that guarantees that the community has the same rights that are not optimal, marked that BST is often not on target.