Latar Belakang : Anak usia sekolah merupakan masa individu mengalami tumbuh kembang yang pesat. Permasalahan gizi yang dapat dialami anak usia sekolah dasar yaitu permasalahan gizi ganda (double burden malnutrition). Di satu sisi terdapat permasalahan gizi lebih akibat konsumsi pangan berlebih dan di sisi lain masih dijumpai anak yang mengalami gizi kurang akibat rendahnya konsumsi pangan dari segi kualitas dan kuantitas. Malnutrisi pada anak usia sekolah dasar dapat disebabkan karena faktor pola makan yang salah, seperti asupan lemak yang kurang atau justru berlebih, asupan kalsium yang kurang, dan kebiasaan jajan yang tidak baik.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan lemak, asupan kalsium, dan kebiasaan jajan dengan status gizi pada anak usia sekolah kelas IV, V, dan VI di SDN 1 Cawas Kabupaten Klaten.
Metode : Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya adalah kelas IV, V, dan VI di SDN 1 Cawas Kabupaten Klaten yang berjumlah 91 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 91 siswa. Pengumpulan data menggunakan data primer, yang meliputi asupan lemak, asupan kalsium, dan kebiasaan jajan menggunakan kuesioner Semi Quantitative Food Frequency Questionaires (SQ-FFQ), sedangkan data status gizi dihitung menggunakan antropometri IMT/U. Analisis data menggunakan uji statistik Spearman rho.
Hasil : Penelitian menunjukkan mayoritas responden dalam kategori status gizi baik sebanyak 58 responden (63,7%). Asupan lemak responden mayoritas dalam kategori baik, yaitu sebanyak 54 responden (59,3%). Asupan kalsium responden mayoritas dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 45 responden (49,5%). Kebiasaan jajan responden mayoritas dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 74 responden (81,3%). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna terkait asupan lemak, asupan kalsium, dan kebiasaan jajan dengan status gizi pada anak usia sekolah dasar (p<0,05).