Makanan cepat saji didefinisikan sebagai makanan yang sudah tersedia dan siap untuk disantap. Mahasiswa memiliki pilihan untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dikarenakan waktu yang terbatas. Saat memilih menu makanan yang akan dikonsumsi, mahasiswa masih cukup rentan terhadap pengaruh lingkungan. Kebiasaan minum minuman dan makan makanan cepat saji adalah salah satu contoh kebiasaan makan yang buruk dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh. Faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan cepat saji adalah pengetahuan gizi dan akses sarana. Tujuan dari penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan akses sarana terhadap kebiasaan konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa gizi angkatan 2021 Fakultas Psikologi dan Kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang diambil sebanyak 112 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner pengetahuan gizi, kuesioner akses sarana dan FFQ makanan cepat saji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa gizi angkatan 2021 Fakultas Psikologi dan Kesehatan memiliki pengetahuan gizi dalam kategori baik (52,7%), akses sarana dalam kategori cukup (57,1%), dan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dalam kategori cukup (56,3%). Berdasarkan uji Spearman’s Rho menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan gizi (r = 0,245 ; p = 0,009) dan akses sarana (r = 0,784 ; p = < 0,001) terhadap kebiasaan konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa gizi angkatan 2021 Fakultas Psikologi dan Kesehatan. Terdapat hubungan pengetahuan gizi dan akses sarana terhadap kebiasaan konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa gizi angkatan 2021 Fakultas Psikologi dan Kesehatan.