Menghafalkan Al-Qur’an bukanlah perkara yang mudah, banyak sekali problematika dan juga hambatan di dalamnya, walau tentu bukan juga hal yang mustahil untuk dilakukan. Untuk bertahan dalam menghafalkan Al-Qur’an sampai tuntas (khatam) individu perlu mempunyai semangat dan keyakinan yang tinggi terhadap diri bahwa dirinya mampu. Maka sangat perlu efikasi diri pada diri setiap santri penghafal Al-Qur’an untuk menunjang keberhasilan mereka dalam menghafal. Penelitian ini mengambil subjek santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz, karena santri dengan tahap ini pertama kalinya mengikuti tes tashih kelipatan lima juz di pondok pesantren Quraniyah. Tes tashih ini adalah hal yang membuat mereka lebih membutuhkan efikasi diri untuk dapat lolos. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini pertama adalah bagaimanakah kondisi efikasi diri santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz serta bagaimana upaya metode keteladanan dalam membentuk efikasi diri santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz pondok pesantren Quraniyah Pegandon, Kendal. Tujuan penelitian adalah agar dapat mengetahui kondisi efikasi diri santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz pondok pesantren Quraniyah Pegandon serta untuk mengetahui upaya metode keteladanan dalam membentuk efikasi diri santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan jenis pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah santri penghafal Al-Qur’an lima juz, dewan ustadzah serta pengasuh pondok pesantren Quraniyah, Pegandon. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi yang terbagi menjadi dua yaitu triangulasi data dan triangulasi teknis. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kondisi efikasi diri santri penghafal Al-Qur’an perolehan lima juz yang diambil lima subjek. Kelimanya mengatakan yakin dalam menghafalkan Al-Qur’an dan dapat menuntaskan hafalannya tetapi dalam menghadapi kesulitan menghafal dua subjek yaitu subjek SU dan NAJ menunjukkan keberatan mereka dibanding dengan subjek ZM, PRA dan NK yang selalu semangat dalam menghadapi kesulitan. 2) Ditemukan hasil bahwa kelima subjek mendapatkan efikasi diri dari metode keteladanan yang didapat dari pengamatan subjek terhadap orang sekitar serta individu yang dianggap sukses oleh subjek, yang mana efikasi diri ini didapat dari Pengalaman orang lain (vicarious experience atau modelling).