Problematika yang sering muncul ketika santri akan mengikuti ujian madrasah, mereka sering mengalami perasaan cemas, khawatir, dan takut ketika mereka tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan fokus dan lupa huruf atau nadhom yang akan diujikan nanti dalam ujian. Apalagi jika mereka berencana setoran hafalan di hadapan ustadz atau ustadzah. Saat mengikuti ujian menghafal, mereka memiliki kecemasan. Mereka juga mengalami ketakutan ketika apa yang telah dihafal tiba-tiba buyar karena kurangnya konsentrasi. Perasaan tidak nyaman mungkin timbul dari hal ini.
Rumusan masalah ini membahas tentang : pengaruh dzikir ratib al-Attas terhadap penurunan kecemasan santri dalam menghadapi ujian madrasah di pondok pesantren salafiyah Kauman Pemalang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan desain intact-group comparison yang mana dalam penelitiannya sampel di bagi menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan kecemasan yang di rasakan oleh santri di tunjukkan dengan hasil uji hipotesis sebesar 0,000, Sedangkan nilai signifikansi 0,05. Apabila nilai yang di peroleh lebih kecil dari nilai signifikansi makan hipotesis di terima. 0,000 < 0,05 maka hipotesis di terima yang artinya ada pengaruh dzikir terhadap penurunan kecemasan pada santri.
Berdasarkan temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan kecemasan yang di rasakan oleh santri di tunjukkan dengan hasil uji hipotesis 0,000 dan nilai signifikansi 0,05. Hipotesis diterima jika nilai yang diperoleh lebih kecil dari nilai signifikansinya. Hipotesis tersebut didukung dengan nilai 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa dzikir memang berdampak pada penurunan tingkat kecemasan santri.