Desa Kalibagor, Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen adalah salah satu desa kecil yang terletak di Kota Kebumen. Sulitnya perekonomian dan pengetahuan orang tua yang masih kurang membuat masyarakatnya untuk bekerja dan mengalihkan kewajibanya kepada orang lain. Bekerja sebagai sopir, kuli bangunan, karyawa dan berjualan merupakan pekerjaan seharian mereka. Akan tetapi dari sekian banyak orang yang di desa bekerj apenulis mengambil sampel 5 keluarga yang mengalihkan kewajiban orang tua kepada orang lain sedangkan mereka sibuk dengan bekerja saja maka dari itu untuk bahan penelitian skripsi ini penulismengambi contoh 5 anggota keluarga. Sementara dalam Al-Qur’an, Hadist, dan Undang-Undang di Indonesia di jelaskan mengenai kewajian orang tua terhadap anaknya. Maqashid syariah dalam menentukan hak-hak dan kewajiban diantaranya nafs (perlindungan terhadap nyawa), 'aql (perlindungan terhadap akal), dīn (perlindungan terhadap agama), nasl (perlindungan terhadap keturunan), dan māl (perlindungan terhadap hak milik).
Melihat dari realita di atas, terkait pengalihan pengasuhan anak dan kewajiban orang tua sudah diatur dalam Undang-Undang di Indonesia. Dalam Islam juga telah mengaturnya. Peneliti tertuju pada pokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana praktik pemenuhan hak-hak anak dalam keluarga pekerja tidak tetap di Desa Kalibagor. 2. Bagaimana Analisis Maqoshid Syariah terhadap pemenuhan hak-hak anak dalam keluarga pekerja tidak tetap di Desa Kalibagor, Kecamatan Kebumen?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu langsung terjun ke tempat kejadian, yaitu di Desa Kalibagor, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Data-data yang diperoleh berdasarkan data-data yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menyajikan dan menganalisis fakta secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, kepada pihak-pihak yang terkait dalam masalah pemeliharaan anak yang orang tuanya merantau. Yaitu kedua orang tua, anak, dan nenek kakek atau pengasuhnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis maka disimpulkan bahwa 1. Praktik pemeliharaan anak dari orang tua yang bekerja yaitu anak-anak dititipkan, diasuh serta dirawat oleh nenek dan kekeknya atau pengasuh. 2. Analisis hukum tentang pemeliharaan anak yang pengasuhannya dialihkan kepada nenek, kakeknya dan pengasuh dalam Maqashid syariah tidak boleh, karena jika terjadi kemadharotan bagi anak yang menjadi anak bertumbuh kurang baik, menjadikan anak kurang sopan, rasa perduli kepada orang tua yang kurang, dan kurangnya rasa percaya diri terhadap dirinya. Hasil observasi yang dilakukan keluarga yang kurang pahamakan hak dan kewajiban orang tua selain mencari nafkah. Karena dari 5 keluarga yang menjadi semple kewajiban orang tua yang paling utama adalah kebutuhan materil/nafkah saja.