Seiring dengan perkembangan keilmuan, variasi metode dan alat yang mendukung bidang penentuan arah kiblat berkembang ke ranah digital, google earth merupakan salah satunya. Google Earth tidak didesain khusus untuk kebutuhan falak, namun kemampuan pemetaan yang dimilikinya dapat dimanfaatkan sebagai alat kalibrasi (calibrator) arah kiblat. Tingkat resolusi gambaran aplikasi ini ditentukan oleh tingkat kemenarikan dari suatu kota, hal ini kiranya perlu diteliti lebih lanjut mengingat praktek pengukuran arah kiblat juga dilakukan di kota-kota kecil. Penelitian penulis lakukan terhadap masjid di kecamatan Langsa Timur yang berdasarkan pengamatan sementara penulis ditemukan banyak masjid yang arah kiblatnya menyimpang.
Merujuk pada permasalahan tersebut, penelitian ini membahas persoalan mengenai tingkat keakurasian google earth dalam menetukan arah kiblat masjid, kemudian bagaimana keadaan arah kiblat masjid yang ada di Kecamatan Langsa Timur.
Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data primernya diperoleh dari hasil observasi mengunakan Google Earth terhadap masjid yang ada di Kecamatan Langsa Timur. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari buku-buku ilmu falak, jurnal, dokumen, berita dan laporan, serta artikel yang berkaitan. Penggalian data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, dokumentasi dan wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, penggunaan google earth dalam penentuan arah kiblat tergolong akurat dimana selisih yang diperoleh dengan hasil Kemenag berada di nilai menit. Kedua, hasil pengukuran menggunakan google earth menunjukkan bahwa mayoritas masjid yang ada di Kecamatan Langsa Timur menyimpang dari arah kiblat seharusnya. Penyimpangan berada pada nilai derajat dan tergolong nilai penyimpangan yang besar.