Bintang menjadi salah satu penunjuk arah bagi manusia pada malam hari, salah satunya bintang Vega. Dengan mengetahui nilai azimutnya sehingga bisa diketahui selisihnya dengan azimut kiblat. Oleh karena itu penentuan arah kiblat menggunakan bintang Vega bisa menjadi alternatif ketika tidak bisa menentukan arah kiblat menggunakan Matahari di siang hari jika cuaca mendung maupun hujan. Penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis penentuan arah kiblat menggunakan perhitungan manual azimut bintang Vega berdasarkan data Almanak Nautika, serta bagaimana keakuratan azimut bintang Vega dalam menentukan arah kiblat.
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research) dengan metode kualitatif deskriptif. Data primer didapatkan dari Stellarium Mobile web yang berisikan asensiorekta bintang, deklinasi bintang, azimut bintang. Data sekunder didapatkan dari buku Almanak Nautika serta dari buku-buku mengenai arah kiblat, jurnal ilmiah maupun laporan-laporan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data didapatkan dari observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini menghasilkan dua penemuan. Pertama, penemuan arah kiblat menggunakan perhitungan manual azimut bintang Vega dengan data Almanak Nautika dapat menjadi alternatif dalam penentuan arah kiblat pada malam hari dengan menggunakan alat bantu Theodolite. Kedua, penentuan arah kiblat menggunakan bintang Vega cukup akurat, ketika dikomparasi dengan metode azimut Matahari, selisih arah kiblat yang dihasilkan yaitu 0˚ 39' 3.87'', 0˚ 42'
15.91'' dan 0˚ 0' 0.76'' maka masih tergolong akurat karena tidak melebihi batas maksimal kemelencengan arah kiblat di Indonesia menurut Slamet Hambali yaitu 0˚ 42' 46.63''.