Syam Aba Farau Yauma (NIM. 1801016074) Program Bimbingan dan Konseling Islam Bagi Santri Baru Di Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya problem pada santri baru yaitu penyesuaian diri remaja. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai masalah yang dialami santri baru di pondok pesantren, Permasalahan yang sering dialami oleh santri baru pada tahun pertama tinggal di pondok pesantren yaitu ketika santri merasakan gugup, rasa cemas yang berlebihan, rindu dengan orang tua, keluarga, serta tidak betah tinggal di pondok pesantren. mestinya mereka memerlukan bimbingan agar mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu menyelesaikan masalah sesuai dengan petunjuk Islam agar mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam yang diterapkan oleh pengasuh pada santri baru di pondok pesantren Darul Amanah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain survei. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data berasal dari pengasuh, pengurus, dan santri baru. Pada penelitian sampel yang digunakan sebanyak sepuluh santri baru, satu pengasuh pondok, dan satu pengurus. Uji keabsahan data yang digunakan peneliti yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknis. Pada penelitian ini teknis analisis data yang digunakan yaitu dengan cara reduksi data, menyajikan data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam bagi santri baru di Pondok Pesantren Darul Amanah dilaksanakan selama empat puluh hari, terhitung dari awal masuk sampai selesai, dengan pemberian materi pada yaitu pengenalan pesantren, adab sopan dan santun, panca jiwa pesantren, pengertian santri, tata tertib pesantren dan lain sebagainya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam lebih ditekankan pada pembinaan kepribadian dan karakter santri baru, karena pada bagian ini sering menimbulkan permasalahan pada santri baru. Metode pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode individu dan metode kelompok. Metode kelompok diterapkan pada malam hari setelah sholat Isya dan pembacaan mujahadah bersama-sama. Pada metode ini akan dikelompokkan sesuai dengan kamar masing-masing, setiap kelompok terdiri dari dua puluh lima – tiga puluh santri. Setiap kelompok dipimpin oleh ustadz sebagai pembimbing. Pada metode kelompok salah satu santri akan menceritakan permasalahannya kemudian diselesaikan bersama dengan teman kelompok dan ustadz pembimbing. Metode individu diterapkan ketika santri memiliki permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan metode kelompok. pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam dengan metode individu dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan bimbingan dan konseling Islam diantaranya yaitu meyakinkan individu mengenai hal-hal sesuai dengan kebutuhan, mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar, serta mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan iman, islam, dan ihsan. pelaksanaanya juga lebih fleksibel tanpa adanya jadwal. Sehingga santri baru dapat datang kapanpun di ruangan konseling.
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam bagi santri baru di pondok pesantren Darul Amanah sudah baik dalam pelaksanaanya, hal tersebut dapat dilihat dari perubahan pada santri baru setelah mengikuti pelaksanaan program bimbingan dan konseling Islam, perubahan tersebut yaitu santri merasa nyaman tinggal di pesantren, tidak merasa cemas, dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, dapat mengatur waktu dengan baik, lebih mandiri, serta santri baru dapat megembangkan potensi bakat dan minat yang ada pada dirinya.