Respons tokoh NU dan Muhammadiyah Kota Semarang terhadap implementasi kriteria baru tentang visibilitas hilal di Indonesia

Ifani, Aliatun (2022) Respons tokoh NU dan Muhammadiyah Kota Semarang terhadap implementasi kriteria baru tentang visibilitas hilal di Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902046027_Aliatun_Ifani] Text (Skripsi_1902046027_Aliatun_Ifani)
Skripsi_1902046027_Aliatun_Ifani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Banyaknya perbedaan dalam menentukan awal bulan hijriah menjadi hal yang semakin sering terjadi di Indonesia. Hal tersebut terjadi tidak lain karena adanya perbedaan metode yang digunakan oleh para pakar di setiap kalangan. Meski demikian, semangat persatuan di antara umat muslim di Indonesia untuk menciptakan sistem kalender yang bersifat tunggal sangat besar. Munculnya kriteria baru tentang visibilitas hilal 3-6,4 adalah salah satu upaya pemerintah sebagai otoritas negara untuk memperbaiki kriteria sebelumnya dan dipandang mampu menjembatani perbedaan pendapat. Namun, sampai saat ini pun hal ini masih dianggap belum mampu untuk merealisasikan hal tersebut.
Hingga kini, penyeragaman kalender hijriah masih menjadi wacana dan belum diimplementasikan secara nyata, ditambah lagi mengenai kriteria baru tentang visibilitas hilal yang tidak bisa diterima dari sebagian kalangan. Padahal Kota Semarang telah menjadi salah satu daerah yang melahirkan banyak generasi ahli falak, tokoh NU, dan Muhammadiyah yang memiliki kredibilitas mengenai ilmu falak, yang diharap mampu menjembatani dan memberikan jalan tengah dalam upaya memberi solusi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana komitmen pemerintah dan Ormas Islam tertentu untuk mengimplementasikan kriteria baru 3-6,4 di Indonesia menurut tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Semarang.
Penelitian ini dikategorisasikan sebagai penelitian kualitatif yang menghasilkan dan mengolah data deskriptif. Menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara dari para tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Semarang yang memiliki kredibilitas mengenai Ilmu Falak dan penentuan awal bulan hijriah pada khususnya. Adapun data sekunder penelitian ini diperoleh dari hasil pencarian buku-buku, dokumen-dokumen, artikel, literatur, jurnal, dan sumber lainnya yang membahas mengenai penentuan awal bulan hijriah atau kriteria baru tentang visibilitas hilal.
Hasil penelitian menyatakan bahwa upaya untuk mengimplementasikan kriteria baru tentang visibilitas hilal 3-6,4 masih belum terlaksanakan secara optimal. Hal ini dikarenakan ada sebagian kalangan yang masih bersikukuh menggunakan metode perhitungannya masing-masing. Perbedaan pendapat tersebut menjadi polemik untuk terealisasinya penyatuan kalender hijriah di Indonesia. Meskipun Muhammadiyah menggunakan metode yang bertolak belakang, ia menerima, tidak menolak, dan tidak protes dengan adanya kriteria baru dan pengimplementasian kriteria tersebut di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini bisa dikategorikan sebagai peluang dan tantangan atas diimplementasikannya kriteria baru tentang visibilitas hilal di Indonesia.

ABSTRACT:
The determinaion of the different in the early of he hijria month are becoming increasingly common in Indonesia. The different methodsthat implified among the multiculture circle maybe the cause o fit. However, the spirit of unity among Indonesia muslim to crease a single calendar system is enormouse. The emergence of the new criteria about Visibility of the Hilal 3-6.4 is one of the efforts of the government as the state authority to improve the previous criteria and is seen as capable of bridging differences of opinion. However, until now even this is still considered unable to realize this.
The hijria calendar is still being discussed for it uniformity up to now and has not been implemented in practice: and more, the new criteria about Visibility of the Hilal. criteria still being unacceptable within some cirles whereas Semarang city has becomes the central area that born a lot of generations of the astronomers figures of two giant societal organizations NU and Muhammadiyah, which is expected to be able to bridge and provide a middle way in an effort to provide solutions. This research was conducted to determine the extent of the commitment of the government and certain Islamic organizations to implement the new criteria 3-6.4 in Indonesia according to Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah figures in Semarang City.
This research categorized as a qualitative research that produced and processed descriptive data. Using primary data sources in the form of interviews with Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah figures in Semarang City who have credibility regarding Astrology and the determination of the beginning of the Hijri month in particular. The secondary data of this research were obtained from the results of searching books, documents, articles, literature, journals, and others in the library or in the mass media.
The stared from this research is to implements the new criteria about Visibility of the Hilal have not been implemented optimally. Because there as some circles still insist on using their respective calculation methods. This difference opinion became a polemic for the realization of the unification of the hijria calendar in Indonesia. Even though the oposite methode the used by Muhammadiyah. Was accepted not rejected and was not able to protest within these new criteria andi t implementation in indonesia. So than, this reasearch was categorized as an opportunity and a challenge for the implementation of the new criteria about Visibility of the Hilal in Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kriteria Visibilitas Hilal; Kalender Hijriah; Nahdhatul Ulama; Muhammadiyah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 16 Aug 2023 08:36
Last Modified: 16 Aug 2023 08:36
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20613

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics