Qibla laser sebagai alat penentu arah kiblat malam hari dengan menggunakan posisi harian rasi bintang
Darulfalah, Fikri (2022) Qibla laser sebagai alat penentu arah kiblat malam hari dengan menggunakan posisi harian rasi bintang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1902046029_Fikri_Darulfalah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Pengukuran arah kiblat pada saat ini sangatlah mudah untuk ditentukan dengan alat yang ketelitiannya menit derajat sekalipun (Theodolit). Namun, kebanyakan alat pengukur arah kiblat yang penulis amati saat ini acuannya masih kepada Matahari. Sedangan kita ketahui bahwa tidak setiap waktu, Matahari dapat bersinar cerah sehingga dapat dimanfaatkan sinarnya. Untuk itu, perlu adanya alat alternatif jika alat yang membutuhkan Matahari tidak dapat dioperasikan. Setelah penulis menelaah, bahwa menentukan arah kiblat bisa menggunakan posisi harian rasi bintang dengan menggunakan alat yaitu Qibla Laser. Dari permasalahan tersebutlah penulis melakukan penelitian yang membahas mengenai bagaimana konsep Qibla Laser dalam menentukan arah kiblat dengan menggunakan posisi harian rasi bintang, dan bagaimana keakuratan Qibla Laser dalam penentuan arah kiblat.
Adapun penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian research and development yang datanya diambil melalui teori-teori ilmu falak berlandaskan observasi, eksperimen, dan evaluasi. Dengan metode ini penulis mengefisienkan agar mampu menciptakan alat ukur kiblat non optik dengan akurasi yang tepat dan praktis bernama Qibla Laser dengan menggunakan harian rasi bintang sebagai acuannya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui praktek penelitian di lapangan (field research) yakni menggunakan Qibla Laser sebagai data primer dengan metode observasi partisipan dan eksperimen. Sedangkan data sekunder berasal dari literatur dan dokumen yang berupa buku, tulisan ataupun makalah yang berkaitan dengan bahasan raṣdu al-qiblah. Metode analisis deskriptif digunakan dalam tulisan ini untuk menguraikan secara astronomis dan matematis, sedangkan analisis komparatif di gunakan dengan tujuan membandingkan hasil yang diperoleh dengan perhitungan kontemporer dan data dari Ephemeris.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, Qibla Laser bisa dijadikan sebagai acuan penentuan arah kiblat yang merupakan salah satu alternatif lain ketika di siang hari tidak bisa menentukan arah kiblat. Kedua, akurasi dari pengukuran arah kiblat menggunakan Qibla Laser ini cukup akurat, dikarenakan objek pembidikan berupa satu titik pusat bintang bukan pantulan cahayanya seperti matahari.
ABSTRACT:
Measuring the Qibla direction at this time is very easy to determine with a tool that has the accuracy of even minutes (theodolite). However, most of the Qibla direction measuring devices that the author observes currently still refer to the sun. Meanwhile, we know that not every time, the sun can shine brightly so that its rays can be used. For this reason, it is necessary to have an alternative tool if the tool that requires the sun cannot be operated. After the author examines, that determining the Qibla direction can use the daily position of the constellations using a tool, namely the Qibla Laser. It is from this problem that the author conducts research that discusses how the Qibla Laser concept determines the Qibla direction using the daily position of the constellations, and how accurate the Qibla Laser is in determining the Qibla direction.
This research is included in the research and development research category in which the data is taken through the theories of astronomy based on observation, experimentation, and evaluation. With this method, the authors make it efficient to be able to create a non-optical Qibla measuring instrument with precise and practical accuracy called the Qibla Laser using daily constellations as a reference. Data collection techniques were carried out through field research practices, namely using the Qibla Laser as primary data using participant observation and experiment methods. While secondary data comes from literature and documents in the form of books, writings or papers related to the discussion of raṣdu al-qiblah. Descriptive analysis method is used in this paper to describe astronomically and mathematically, while comparative analysis is used for the purpose of comparing the results obtained with contemporary calculations and data from Ephemeris.
This research resulted in two findings. First, the Qibla Laser can be used as a reference for determining the Qibla direction, which is another alternative when you cannot determine the Qibla direction during the day. Second, the accuracy of measuring the Qibla direction using the Qibla Laser is quite accurate, because the aiming object is a center point of a star, not the reflection of its light like the sun.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arah Kiblat; Malam Hari; Qibla Laser; Rasi bintang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 16 Aug 2023 09:26 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 09:26 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20614 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year