Pengembangan alat sederhana penunjuk arah kiblat maqbarah
Izza, Nurul (2022) Pengembangan alat sederhana penunjuk arah kiblat maqbarah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1902046050_Nurul_Izza.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Hakikatnya penentuan arah kiblat tidak hanya terbatas pada masjid atau mushala. Arah kiblat makam juga perlu diperhatikan untuk dapat memposisikan jenazah menghadap ke arah kiblat yang benar. Para Ulama berpendapat bahwa menghadapkan jenazah ke arah kiblat merupakan kesunnahan bahkan ada yang berpendapat wajib. Namun kenyataan di lapangan, permasalahan arah kiblat makam tidak terlalu diperhatikan. Banyak makam muslim yang arah kiblatnya tidak sesuai bahkan melenceng jauh dari arah kiblat yang seharusnya. Hal ini terjadi karena para penggali kubur yang awam mengenai arah kiblat makam. Mereka hanya mengira-ngirakan arah kiblat dengan patokan masjid terdekat, atau hanya menyesuaikan dengan makam yang ada disampingnya. Adanya permasalahan ini mendorong peneliti untuk mengembangkan alat penunjuk arah kiblat makam yang bertujuan untuk memudahkan penggali kubur yang awam mengenai arah kiblat makam untuk lebih presisi dalam penggalian kubur, selain itu alat yang dikembangkan didesain sangat simpel dengan komponen utama adalah kompas, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development. Dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan eksperimen, wawancara, serta komparasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cara kerja alat sederhana penunjuk arah kiblat ini menggunakan kompas dengan menyejajarkan arah utara kompas dengan arah utara yang ada pada alat. (2) Hasil yang didapatkan dari uji penggunaan alat adalah rata-rata selisih antara arah makam yang ada dengan arah kiblat seharusnya yang ditunjuk oleh alat didapatkan nilai 20° 28’ 13,87”. yang artinya sangat melenceng jauh. Sedangkan untuk uji komparasi, rata-rata nilai selisih antara alat yang dibuat dengan istiwa’aini adalah 0° 46’ 48” yang masih dalam batas toleransi kemelencengan arah kiblat.
ABSTRACT:
In essence, determining the Qibla direction is not only limited to mosques or prayer rooms. The Qibla direction of the tomb also needs to be considered in order to position the corpse facing the correct Qibla direction. Scholars are of the opinion that facing the corpse in the direction of the Qibla is a must, some even argue that it is obligatory. However, in reality, the issue of the Qibla direction of the tomb is not given much attention. Many Muslim tombs are not in accordance with the Qibla direction and even deviate far from the proper Qibla direction. This happens because the gravediggers are unfamiliar with the Qibla direction of the tomb. They only estimate the Qibla direction with the benchmark of the nearest mosque, or only adjust to the grave next to it. The existence of this problem encouraged researchers to develop a tomb Qibla direction indicator tool that aims to facilitate gravediggers who are unfamiliar with the direction of the tomb's Qibla to be more precise in digging graves, besides that the developed tool is designed very simply with the main component is a compass, so it is easily understood by ordinary people.
This research is a type of development research or Research and Development. With data collection techniques in the form of observation and experimentation, interviews, and comparisons. The data analysis technique used is analysis and comparative. The results showed that: (1) the workings of this simple Qibla direction indicator tool use a compass by aligning the north direction of the compass with the north direction on the tool. (2) The results obtained from the tool usage test are the average 20° 28’ 13,87” difference between the direction of the existing tomb and the Qibla direction should be pointed by the tool obtained a value of which means very far off. As for the comparison test, the average value of the difference between the tool made with istiwa'aini is 0° 46’ 48” which is still within the tolerance limit of the Qibla direction.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arah Kiblat; Makam; Kompas |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 18 Aug 2023 09:42 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 09:42 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20635 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year