Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan stress akademik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan stress akademik pada mahasiswa alumni pesantren dan mahasiswa alumni non pesantren Ushuludin dan Humaniora Uin Walisongo Semarang. Tuntutan yang memicu mahasiswa menjadi strees akademik yaitu latar belakang pendidikan mahasiswa. Tekanan dan tuntutan semacam ini akan melahirkan respon individu diantaranya pikiran negative, emosi. Peneliti mengambil objek penelitian kepada alumni karena di Ushuludin dan Humaniora adalah fakultas pokok-pokok agama, jika mahasiswa masuk dengan latar belakang Pendidikan yang tidak sama atau sesuai dengan kriteria yang ada di fakultas Ushuludin dan Humaniora akan mengalami gangguan pikiran, serta tekanan yaitu stress. Metode Penelitian ini yaitu kuantitatif dengan jenis komparasi. Teknik sampling menggunakan simple random sampling terhadap mahasiswa yang berusia 19-21 tahun yaitu 50 mahasiswa alumni pesantren dan 39 mahasiswa alumni non pesantren. Dengan pengumpulan data menggunakan instrument skala stress akademik. Teknik analisis data menggunakan cara menganalisis suatu data dengan statistic yang relevan dalam penelitian. Teknik analisis kuantitatif menggunakan Teknik statistic inferensial menggunakan uji T, sebelum dilakukan uji T maka dilakukan uji hemogenitas dan uji normalitas. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stress akademik antara mahasiswa alumni pesantren dan mahasiswa alumni non pesantren. Tidak adanya perbedaan dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya: stressor akademik eksternal dan internal, respon stress, dan coping stress. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat stress akademik yang dialami yaitu tingkatan sedang.