Ali Khafid. NIM 1801016097. Bimbingan Rohani Islam Bagi Pasien Nyeri Kronis di RSI Sultan Agung Semarang (Studi Terhadap Manajemen Nyeri Syariah Dalam Mengatasi Kecemasan).
Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lama lebih dari enam bulan secara terus-menerus atau intermiten, disebabkan penyakit yang menyertainya maupun dari sebab yang tidak diketahui pasti. Efek dari nyeri kronis mengakibatkan problematika secara fisik dan secara psikis. Problematika psikis yang sangat dominan pada pasien nyeri kronis adalah kecemasan. Penanganan problem psikis pasien nyeri kronis berupa kecemasan dapat ditangani dengan pendekatan agama yakni bimbingan rohani Islam salah satunya melalui metode manajemen nyeri syariah yang ada di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penatalaksanaan manajemen nyeri syariah dan mengetahui peranan bimbingan rohani Islam dalam mengatasi kecemasan pasien nyeri kronis dalam manajemen nyeri syariah kronis di RSI Sultan Agung Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data utama yakni 1 pembimbing rohani, 2 perawat, dan 6 pasien nyeri kronis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan bimbingan rohani Islam yakni penatalaksanaan manajemen nyeri syariah di RSI Sultan Agung Semarang disesuaikan dengan skala nyeri yang bertujuan untuk mengajak pasien untuk beristighfar, berdzikir, berdoa, dan selalu mengingat Allah SWT. Waktu pelaksanaan manajemen nyeri syariah diberikan petugas kerohanian kepada pasien minimal satu kali selama masa rawat inap dan dilaksanakan pada jam 07.00-13.00. Sedangkan dari perawat memberikan manajemen nyeri syariah pada saat hendak menyuntikkan obat/infus, kontrol kondisi pasien, dan ketika pasien melaporkan adanya rasa nyeri. Metode yang digunakan dengan metode langsung yaitu dengan cara bertatap muka langsung dengan pasien secara individu dan kelompok, dan secara tidak langsung. Kecemasan pasien nyeri kronis secara psikis antara lain merasa bosan dan stres, takut, putus asa, traum, down, shocked, tidak bisa menerima kondisi, gelisah, khawatir, sedih, dan tidak percaya diri. Peranan bimbingan rohani Islam melalui manajemen nyeri syariah dalam mengatasi kecemasan pada pasien nyeri kronis dengan pemberian treatment khusus yaitu secara kontinu dengan metode dan materi yang dikaji terlebih dahulu untuk menentukkan kondisi dan pemberian pada pasien nyeri kronis. Peranan ini dapat membantu mengatasi kecemasan seperti memunculkan perasaaan lebih tenang dan nyaman, membantu menghilangkan rasa kejenuhan, menyadarkan mengenai makna sakit, meningkatkan spiritualitas pasien, menumbuhkan rasa ikhlas, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, dan mampu mengalihkan rasa sakit.