Bimbingan pranikah merupakan agenda wajib yang diadakan oleh kementrian Agama Republik Indonesia yang dalam pelaksanaanya diakan di Kantor Urusan Agama sebagai Lembaga naungan KEMENAG, dalam kehidupan rumah tangga sering terjadi permasalahan seputar kesetaraan gender. Salah satunya di kecamatan sugio yang terdapat sebuah permasalahan beban ganda dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan, hal ini dikarenakan bimbingan pranikah kerap kurang memberikan hasil yang sesuai sehingga dalam rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama adalah analisis pelaksanaan bimbingan pranikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sugio, serta analissi materi bimbingan pranikah di KUA Kecamatan sugio. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hasil pelaksanaan bimbingan pranikah di kua kecamatan sugio dan mengetahui materi-materi yang tersampaikan pada bimbingan pranikah di KUA Kecamatan sugio yang sesuai dengan buku pedoman pondasi keluarga sakinah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan jenis pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer didapat dari Kepala KUA, Penyuluh BKKBN, Penyuluh Agama dan peserta Bimbingan pranikah.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik observasi partisipatif melaluli pengamatan langsung ditempat kegiatan bimbingan pranikah di kantor urusan agama. Kedua, wawancara secara terstruktur maupun tidak tersturktur secara tatap muka. Ketiga, dokumentasi untuk mendapatkan data berupa foto dari kegiatan bimbingan pranikah serta dokumentasi wawancara dengan para peserta. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi yang terbagi menjadi tiga yaitu triangulasi data, triangulasi teknis dan triangulasi waktu. Sedangkan dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua hal sebagai berikut: pertama, pelaksanaan bimbingan pranikah di kantor urusan agama kecamatan sugio berjalan sesuai dengan prosedur, namun dalam perlaksanaan bimbingan didapatkan hasil yang kurang efektif dimana pelaksanaan bimbingan hanya dilaksanakan selama satu hari . Kedua, materi pelaksanan bimbingan pranikah di Kantor Urusan Agama kecamatan sugio sesuai dengan buku pedoman pondasi keluarga sakinah yang diterbitkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai buku pedoman dalam penyampaian materi, selain itu hasil penelitian menemukan bahwa materi bimbingan pranikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan sugio terdapat unsur-unsru nilai kesetaraan gender yaitu laki-laki dan perempuan sebagai hamba, laki-laki perempuan sebagai khalifah, laki-laki dan perempuan berhak mencapai prestasi, namun pada materi pelaksanaan bimbingan pranikah tidak mengikut sertakan seluruh rangkaian materi yang sesuai dengan buku pedoman pondasi keluarga sakinah.