Komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan Pesantren Tahfiz Daarul Qur’an Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang
Azizah, Nurul (2022) Komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan Pesantren Tahfiz Daarul Qur’an Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Disertasi_1700029057_Nurul_Azizah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (6MB)
Abstract
Strategi Pengembangan pesantren tahfiz tidak lepas dari peran aktif masyarakat dan seluruh SDI Daarul Qur’an. Kondisi tersebut membuktikan bahwa animo masyarakat untuk ikut serta dalam pengembangan pesantren sangat tinggi. Dimana pesantren mengubah budaya tahfiz al-Qur’an sebagai sesuatu yang memiliki nilai jual di masyarakat. fenomena tersebut dalam penelitian ini disebut komodifikasi agama. Penelitian ini fokus pada tiga hal yakni: 1) Latar belakang komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan pesantren, 2) Komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan pesantren, 3) Implikasi komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan pesantren terhadap Pendidikan Islam.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif lapangan dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan tig acara yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data yang digunakan yakni triangulasi sumber dan metode. Sedangkan teknis analisis data menggunakan enam tahap yakni: mengolah dan mempersiapkan data, membaca keseluruhan data, coding semua data, mendiskripsikan jenis data, penyajian data, dan analisis data.
Penelitian ini menemukan tiga hal pokok yaitu: Pertama, Basis komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan pesantren. 1) Sosial Religious Capital. 2) Cita-cita besar pesantren yakni membangun 100 pesantren di lima benua. 3) Kiai based figur pesantren
dan masyarakat. 4) Perkembangan sosial budaya. 5) Perkembangan revolusi industri 4.0. Dimana dengan modal tersebut, komodifikasi yang dilakukan pesantren dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Kedua, Komodifikasi agama sebagai strategi pengembangan Pesantren. Pengembangan Pesantren Tahfiẓ Daarul Qur’an. Pesantren memanfaatkan branding kemudian mengubah budaya Tahfiẓ al-Qur’an sebagai sesuatu yang memiliki nilai jual di masyarakat. Komodifikasi agama yang dimaksud meliputi: 1) Komodifikasi isi. Yakni dimana pesantren memanfaatkan branding, membangun 100 pesantren di lima benua dan melahirkan jutaan penghafal al-Qur’an untuk menarik hati masyarakat agar ikut serta dalam pengembangan dan pembangunan pesantren. 2) Komodifikasi sumberdaya manusia. Sumber daya manusia di Pesantren Tahfiẓ Daarul Qur’an disebut sebagai SDI (Sumber daya insani). Mereka tidak hanya bekerja sesuai dengan job pekerjaannya tetapi juga bekerja dan berfikir untuk mencapai tujuan pesantren yakni membangun 100 pesantren di lima benua. 3) Komodifikasi khalayak. Komodifikasi khalayak tampak pada peran serta masyarakat dalam pembangunan Pesantren Tahfiẓ Daarul Qur’an yang terhimpun dalam “Simpul Daqu”.
Ketiga, Implikasi pengembangan Pesantren Tahfiẓ Daarul Qur’an bagi Pendidikan Islam. Komodifikasi agama pada pengembangan pesantren memiliki dampak yakni: 1) Integralistik manajemen pesantren. 2) Pergeseran tradisi pesantren. 3) Integrasi Nilai Ekonomi dan Pendidikan. 4) Menurunnya kesakralan pesantren.
ABSTRACT:
The development strategy of the Tahfiẓ Islamic Boarding School cannot be separated from the active role of the community and all SDI Daarul Qur'an. This condition proves that the public's interest in participating in the development of pesantren is very high. Where the pesantren changes the culture of Tahfiẓ al-Qur'an as something that has a selling value in society. This phenomenon in this study is called the commodification of religion. This study focuses on three things, namely: 1) The background of the commodification of religion as a pesantren development strategy, 2) The commodification of religion as a pesantren development strategy, 3) The implications of religious commodification as a pesantren development strategy for Islamic education.
The research method used in this research is field qualitative with a case study approach. Data was collected by means of three events, namely interviews, observation, and documentation. The validity test of the data used is triangulation of sources and methods. While the technical analysis of data uses six stages, namely: processing and preparing the data, reading the entire data, coding all the data, describing the type of data, presenting the data, and analyzing the data.
This study found three main things, namely: First, the basis of the commodification of religion as a strategy for developing pesantren.
1) Social Religious Capital. 2) The big dream of pesantren is to build 100 pesantren in five continents. 3) Kiai based figures of pesantren and society. 4) Socio-cultural development. 5) The development of the industrial revolution 4.0. Where with this capital, the commodification carried out by the pesantren can run smoothly and well.
Second, the commodification of religion as a pesantren development strategy. Development of the Tahfiẓ Daarul Qur'an Islamic Boarding School. Islamic boarding schools use branding and then change the culture of Tahfiẓ al-Qur'an as something that has a
selling value in society. The commodification of religion in question includes: 1) Commodification of content. Namely, where pesantren utilize branding, build 100 pesantren on five continents and give birth to millions of memorizers of the Qur'an to attract people's hearts to participate in the development and construction of pesantren. 2) Commodification of human resources. Human resources at the Tahfiẓ Daarul Qur'an Islamic Boarding School are referred to as SDI (Human Resources). They do not only work according to their job job but also work and think to achieve the goal of the pesantren, which is to build 100 pesantren in five continents. 3) Commodification of audiences. The commodification of the audience can be seen in the participation of the community in the construction of the Tahfiẓ Daarul Qur'an Islamic Boarding School which is compiled in "Simpul Daqu".
Third, the implications of developing the Tahfiẓ Daarul Qur'an Islamic Boarding School for Islamic Education. The commodification of religion in the development of pesantren has an impact, namely: 1) Integralistic management of pesantren. 2) Shifting pesantren tradition.
3) Integration of Economic Values and Education. 4) The decline in the sacredness of pesantren.
Item Type: | Thesis (Dr/PhD) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komodifikasi agama; Strategi Pengembangan Pesantren |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 26 Aug 2023 06:21 |
Last Modified: | 26 Aug 2023 06:21 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20794 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year