Pengukuran kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional biasanya hanya diukur menggunakan rasio CAMELS (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensivity of Market Risk) dan EVA (Economic Value Added) saja. Sedangkan pada pengukuran kinerja perbankan syariah harus diukur menggunakan konsep yang lebih luas yaitu dengan menggunakan Maqashid Syariah Index.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja antara perbankan syariah di Asia dan Afrika berdasarkan pada Maqashid Syariah Index. Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan syariah yang berada di Asia dan Afrika selama periode 2016-2020. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total sampel lima belas bank syariah di Asia dan tiga bank syariah di Afrika selama periode 2016-2020. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan pada masing-masing sampel bank syariah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif dan uji hipotesis menggunakan software SPSS 26. Pengukuran kinerja perbankan syariah dengan menggunakan maqashid syariah dilakukan dengan cara perhitungan rasio kinerja, perhitungan indikator kinerja, dan perhitungan maqashid syariah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai maqashid syariah yang signifikan antara perbankan syariah di Asia dan Afrika selama periode 2016-2020. Begitupun dengan nilai tujuan pertama (Tahdzib al-Fard), tujuan kedua (Iqamah al-Adl), tujuan ketiga (Jalb al-Maslahah) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah di Asia dan Afrika selama tahun 2016-2020.