Sundial pada awalnya dibuat untuk alat penunjuk waktu. Seiring berkembangnya pengetahuan, sundial dimodifikasi untuk penentuan arah kiblat, waktu salat, dan penanggalan Jawa Pranoto Mongso dengan berbagai bentuk dan desain yang berbeda-beda. Dikarenakan keterbatasan desain, sundial satu dengan sundial lainnya tidak saling berhubungan yang mengakibatkan ketiga fungsi tersebut tidak terdapat dalam satu instrumen. Untuk menghubungkan dan memaksimalkan fungsi antar sundial, maka perlu adanya komodifikasi supaya dalam satu instrumen dapat menampung berbagai fungsi yang saling terhubung. Hasil komodifikasi dari beberapa fungsi sundial ini dinamakan Rukhama Modified sebagai produk pengembangan instrumen yang terbaru.
Rumusan masalah pada penelitian ini membahas tentang: (1) Bagaimana komodifikasi yang dituangkan dalam Rukhama Modified ? (2) Berapa besar tingkat akurasi Rukhama Modified?
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan atau development reseach. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimen dan dokumentasi. Sumber data primer diambil dari Rukhama Modified, dan sumber data sekunder diambil dari literatur yang terkait dengan sundial. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan; pertama, Rukhama Modified sebagai instrumen pengembangan terbaru merupakan suatu alat yang menggabungkan antara sundial horizontal penentu arah kiblat dan penanggalan Jawa Pranoto Mongso yang lebih efisien dan praktis. Kedua, Hasil uji tingkat akurasi arah kiblat Rukhama Modified dengan theodolite berkisar 00 22’ 55,08” sampai 00 34’ 22,58” yang termasuk dalam kategori akurat. Sedangkan untuk penentuan penanggalan Jawa Pranoto Mongso, Rukhama Modified memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena sesuai dengan sistem kalender Jawa Pranoto Mongso.

ABSTRACT:
Sundial was originally created for timing tools. As knowledge developed, the sundial was modified to determine the direction of the Qibla prayer time, and the Javanese dating of Pranoto Mongso with various shapes and designs. Due to design limitations, one sundial with another sundial is not interconnected which results in the three functions not being contained in one instrument. To connect and maximize the functions between sundials, it is necessary to have commodification so that one instrument can accommodate various interconnected functions.The result of the commodification of several sundial functions is called Rukhama Modified as the latest instrument development product.
The formulation of the problem in this study discusses: (1) How is the commodification outlined in the Rukhama Modified? (2) What is the accuracy rate of Rukhama Modified?
This research is included in development research or development reseach. The data collection techniques used are experimentation and documentation. Primary data sources are taken from Rukhama Modified, and secondary data sources are taken from literature related to sundials. The data obtained were analyzed by comparative descriptive analysis techniques.
The results of this study show; First, Rukhama Modified as the latest development instrument is a tool that combines the horizontal sundial that determines the direction of the Qibla and the Javanese dating of Pranoto Mongso which is more efficient and practical. Secondly, the results of the test of the accuracy level of the direction of the Rukhama Modified Qibla with theodolite range from 000 22' 55.08" to 000 34' 22.58" which belongs to the accurate category. As for the determination of the Javanese calendar of Pranoto Mongso, Rukhama Modified has a high level of accuracy because it is by the Javanese Calendar system of Pranoto Mongso.