Tekanan-tekanan psikis terhadap generasi muda menjadikan keadaan di sekelilingnya semakin rawan dan seringkali menimbulkan rasa frustasi mereka. Perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas dan kecanduan narkotika atau minuman keras adalah contoh-contoh akibat pelampiasan masa frustasi kaum muda. Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang mengembangkan penerima manfaat (nama peserta didik yang dibina oleh Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang) yang memiliki keadaan psikologi yang temperamental dengan memberikan pelayanan pembinaan dengan pendekatan terapi fisik, mental sosial, psikologis, keagamaan dan pelatihan keterampilan yang dirangkum dengan pendekatan Therapeutic Community dan pendidikan life skill serta agama agar nantinya kelak dapat memiliki life skill setelah keluar dari Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana pelaksanaan pendidikan life skill dan agama di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang?, 2) Apa saja problematika yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan life skill dan agama di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang?
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, data yang telah di dapat kemudian dianalisis melalui analisis data dengan tiga tahapan yaitu reduksi, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan.
Hasil penelitian menunujukkan : 1) Pelaksanaan pendidikan life skill dan agama di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang diarahkan pada proses pembinaan jasmani dan rohani, dimana proses pendidikan life skil diarahkan pada pendidikan menahan emosi, bersikap baik dan sopan ditengah masyarakat dan pembelakalan keterampilan kerja untuk menopang kehidupan, sedangkan pendidikan agama diarahkan pada pendidikan tauhid, ibadah, akhlak, bahaya

v

tawuran, bahaya nakoba dan dzikir dengan mengedepankan pemberian motivasi dan kasih sayang kepada penerima manfaat untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa metode yang diberikan pada pendidikan life skill dan agama yaitu metode yang berpusat pada individu dan kelompok melalui ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan pembiasaan. Pola pendidikan life skill dan agama ini dirancang dalam perencanaan yang sistematis kemudian dilaksanakan rencana melalui kegiatan pendidikan dari pagi sampai malam hari, hasil dari setiap pelaksanaan dievaluasi dengan menekankan kedisiplinan. 2) Problematika yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan life skill dan agama di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang terkait kebiasaan penerima manfaat bebas tanpa ada yang mengatur, emosi remaja yang masih sukar dikendalikan, latar belakang penerima manfaat yang heterogen, kemampuan daya tangkap penerima manfaat yang heterogen, sedikitnya waktu pendidikan dan timbulnya sikap masyarakat / orang tua yang kurang tanggap terhadap pentingnya agama, maka perlu pola pendidikan yang mengedepankan kasih sayang, komunikatif dan banyak melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam mengembangkan diri penerima manfaat.