Media sosial dimanfaatkan oleh aktivis dakwah poligami untuk menyebarkan paham-pahamnya melalui konten yang berisi pesan-pesan poligami. Media sosial sebagai wadah aspirasi masyarakat atau warganet secara terbuka memunculkan pemahaman dan gerakan baru, salah satunya glorifikasi poligami. Poligami dirasa perlunya penyebaran melalui media sosial agar tidak salah pemahaman dalam praktiknya. Pesan-pesan poligami di akun media sosial KH. Hafidin sebagai salah satu mentor poligami yang menyebarluaskan pahamnya secara terbuka.
Penelitian ini menggunakan teori Analisis Wacana Kritis (AWK) Sara Mills dengan konsep subjek-objek dan pembaca. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara dokumentasi dan penelusuran data online. Hasil penelitiannya adalah pesan-pesan poligami di akun media sosial KH. Hafidin dalam perspektif analisis wacana kritis Sara Mills merepresentasikan budaya patriarki, ketidakadilan gender dan subordinat bagi perempuan. Kemudian menggunakan teori Analisis S-O-R untuk mengetahui respon warganet terhadap pesan-pesan praktik poligami di akun media sosial KH. Hafidin. adapun respon dari beberapa warganet yang mengikuti KH. Hafidin di media sosial memberi respon afektif, kognitif dan konatif baik secara penerimaan dan penolakan terhadap pandangan poligami KH. Hafidin yang disebar luaskan di media sosial.
 
ABSTRACT:
Social media is used by polygamous da'wah activists to spread their understanding through content containing polygamous messages. Social media as a forum for public aspirations or citizens openly raises new understandings and movements, one of which is the glorification of polygamy. Polygamy is deemed necessary to spread through social media so as not to be misunderstood in practice. Polygamy messages on KH. Hafidin as one of the polygamous mentors who spread his understanding openly.
This research uses Sara Mills' Critical Discourse Analysis (AWK) theory with subject-object and reader concepts. The approach used is descriptive qualitative with data collection techniques in documentation and online data retrieval. The results of his research are polygamous messages on KH's social media accounts. Hafidin in the perspective of Sara Mills' critical discourse analysis represents patriarchal culture, gender inequality and the subordination of women. Then use the theory of S-O-R Analysis to find out the response of netizens to messages about polygamy practices on KH's social media accounts. Hafidin. as for the response from some netizens who followed KH. Hafidin on social media gave affective, cognitive and conative responses both in terms of acceptance and rejection of KH's polygamous views. Hafidin disseminated on social media.