Teknologi akuntansi merupakan sebuah trobosan baru oleh penggunaanya tidak terkecuali pelaku usaha. Komputer akuntansi telah disusun untuk mempermudah pekerjaan akuntansi, namun komputer akuntansi memerlukan penguasaan teknologi sehingga yang kurang menguasai akan mencari berbagai alasan untuk menolak kehadiran sistem akuntansi berbasis komputer. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah persepsi kemudahan, kemanfaatan, jenjang pendidikan dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi akuntansi.
Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh berdasarkan survey dan data sekunder diperoleh dari Dinas UMKM Kota Semarang. Menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampel sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner. Alat analisis data yang digunakan adalah SPSS versi 25.0 dan data dianalisa dengan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis dan koefisien determinasi.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil uji parsial bahwa persepsi kemudahan dan pengetahuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan, persepsi kemanfaatan berpengaruh positif tidak signifikan dan jenjang pendidikan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi akuntansi. Diharapkan bagi pemerintah dapat melakukan penyuluhan dan pelatihan secara berkala mengenai teknologi informasi akuntansi guna meningkatkan kualitas SDM dan pemahaman individu guna mengembangkan usahanya.