Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik edible film pati biji alpukat dan edible film pati biji alpukat dengan penambahan ekstrak lidah buaya, serta pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya pada edible film pati biji alpukat terhadap ketahanan masa simpan buah tomat. Karakteristik edible film pati biji alpukat yang dipelajari meliputi uji ketebalan, kuat tarik, elongasi, modulus elastisitas, daya serap air, laju transmisi uap air, dan analisis gugus fungsi spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR). Pada edible film juga dilakukan analisis total antimikroba. Adapun pengujian kualitas buah tomat meliputi uji susut bobot, vitamin C, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film pati biji alpukat dengan penambahan ekstrak lidah buaya 10 % berbentuk lembaran tipis berwarna coklat. Penambahan ekstrak lidah buaya pada edible film pati biji alpukat dapat menurunkan ketebalan menjadi 0,13 mm; meningkatkan kuat tarik menjadi 2,49 MPa; menurunkan elongasi menjadi 37,7 %; meningkatkan modulus elastisitas menjadi 0,066 MPa; meningkatkan daya serap air menjadi 56,31 %; dan menurunkan laju transmisi uap air menjadi 0,0088 g/m²/24 jam. Nilai Total Plate Count (TPC) terbaik adalah 5,6 × 10³ CFU/mL yang diperoleh dari sampel larutan edible film dengan penambahan ekstrak lidah buaya 10 %. Hasil analisis gugus fungsi, diketahui dalam spektrum FTIR pada edible film dengan penambahan ekstrak lidah buaya terdapat gugus fungsi O-H, C-H alkana, C=O karbonil, C-O eter, C-C aromatik, dan C-H aromatik. Hasil uji susut bobot buah tomat yang dilapisi edible film dengan penambahan ekstrak lidah buaya didapatkan nilai susut bobot dan penurunan kadar vitamin C terendah, yaitu sebesar 4,7816 % dan 0,13 % pada masa simpan 10 hari. Dari uji organoleptik diketahui bahwa pengemasan buah tomat dengan edible film ekstrak lidah buaya dapat mempertahankan aroma, warna, dan tekstur buah tomat.