Kemampuan siswa dalam mencapai pembelajaran abad ke – 21 adalah kurangnya dalam berpikir kritis. Kendala yang dialami siswa dalam kemampuan berpikir kritis khususnya pada pembelajaran biologi adalah kurang aktifnya siswa, kurang terbiasa dalam mengerjakan soal tingkat tinggi secara kritis, dan masih terfokus pada guru. penelitian ini bertujuan untuk menguraikan perbandingan kemampuan berpikir kritis siswa SMAN di Kabupaten Kendal pada materi virus dan faktor – faktor yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling dengan mempertimbangkan kelas yang terdapat di setiap sekolah yang sudah ditentukan dan letak geografis yang berada di Kabupaten Kendal. Pengambilan sampel yang diambil yaitu SMAN 1 Boja, SMAN 1 Kaliwungu, SMAN 2 kendal, SMAN 1 Pegandon, dan SMAN 1 Weleri. Berdasarkan hasil penelitian dari kelima SMA Negeri yang ada di Kabupaten Kendal yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi adalah SMAN 1 Pegandon 52,73%, dan SMAN 1 Weleri 51,38%, SMAN 1 Boja 49%, SMAN 1 Kaliwungu 47,29%, SMAN 2 Kendal 40,71%, dengan uji kruskal sehingga diperoleh nilai yang Signifikan sebesar 0,002, nilai tersebut <0,05, maka dapat disimpulkan dengan tingkat kepercayaan 95%, serta memperoleh hasil H0 yang ditolak dan H1 yang diterima yang artinya memiliki perbedaan kemampuan berpikir kritis antar sekolah