Fenomena calon tunggal pada pilkada Kota Semarang tahun 2020 di era pandemi Covid-19 Program Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Politik (IP)

Islamiyati, Wahyu (2022) Fenomena calon tunggal pada pilkada Kota Semarang tahun 2020 di era pandemi Covid-19 Program Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Politik (IP). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1706016037_Wahyu_Islamiyati] Text (Skripsi_1706016037_Wahyu_Islamiyati)
WAHYU ISLAMIYATI 1706016037 (4) LENGKAP TUGAS AKHIR - Wahyu Islamiyati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (997kB)

Abstract

Dalam sejarah pemilihan kepala daerah untuk pertama kalinya Kota Semarang memiliki calon tunggal dipemilihan Wali Kota pada tahun 2020 di era pandemi covid-
19 (Indonesia, 2020) . Adanya keganjalan dalam pilkada serentak ini membuat muncul pertanyaan apa sebab tidak adanya calon lain yang maju sebagai calon petahana? partai politik merupakan salah satu jembatan adanya pencalonan kandidat akan tetapi di pilkada Kota Semarang hanya mengusung satu paslon saja. Maka perlu dikaji bagaimana proses seleksi kandidasi partai politik. Penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul “Fenomena Calon Tunggal Pada Kota Semarang Tahun 2020 Di Era Pandemi Covid 19”
Jenis penelitian dalam menganalisa adalah jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Penyusun akan melakukan tekni pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumen. Untuk menganalisa data penulis menggunakan dua teori yaitu teori game dan teori seleksi kandidasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor fenomena calon tunggal adalah partai politik gagal mencalonkan kandidat setelah gugur dalam pemenuhan ambang batas dan gagal melakukan permainan dan strategi setelah adanya komunikasi politik karena hasil riset menunjukkann elektabilitas Hendrar Prihadi dan Heviarita tinggi. Kemudan proses kandidasi partai politik memiliki dua bentuk terbuka dan tertutup, terbuka yaitu partai politik membuka demokrasi untuk siapapun yang secara sukarela ingin mendaftar menjadi pejabat publik sedangkan tertutup

ketua partai politik memilih pasangan calon secara langsung hasil kedua proses tersebut dilakukan riset elektabilitas. Secara umum proses kandidasi partai politik di Kota Semarang memiliki dua tahapan yang sama yaitu terbuka dan tertutup hanya PDIP saja yang menggunakan sistem penunjukan secara langsung oleh ketua partai politik.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Calon tunggal; game; seleksi kandidasi
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 11 Sep 2023 03:18
Last Modified: 11 Sep 2023 03:18
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21010

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics