Dewasa kini sepak bola dijadikan sebagai ladang bisnis hingga kendaraan politik bagi politisi yang ingin maju dalam sebuah pemilihan umum. Di Indonesia penggunaan klub sepak bola beserta suporternya sebagai alat ataupun kendaraan politik sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh politisi saat ini. Salah satu politisi di Indonesia yang menggunakan sepak bola sebagai kepentingan politik adalah Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, CEO klub sepak bola PSIS Semarang yang pada tahun 2019 mengikuti Pemilu Legislatif 2019 untuk memperebutkan kursi DPR RI 2019-2024. Dalam prakteknya AS Sukawijaya membangun modal sosialnya di PSIS dan membangun hubungan dengan para suporter PSIS, yakni Panser Biru. Maka dari itu, fokus penelitian ataupun rumusan masalah yang dapat diambil, antara lainnya bagaimana Alamsyah Satyanegara Sukawijaya membangun modal sosial di PSIS Semarang dan Panser Biru serta bagaimana bentuk kontribusi Panser Biru dalam hubungan klientelisme yang dibangun dengan Alamsyah Satyanegara Sukawijaya pada Pemilu Legislatif 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber yang terkait, serta data sekunder yang berupa buku, jurnal, artikel, AD/ART, hingga media sosial. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan yakni, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya dalam membangun modal sosialnya di PSIS Semarang dan Panser Biru, AS Sukawijaya memanfaatkan reputasi yang dimilikinya selama menangani PSIS Semarang. Selain itu, AS Sukawijaya juga memanfaatkan kepercayaan, norma sosial, serta jaringan sosial yang dibangunnya untuk menjadi modal sosial untuk maju di Pemilu Legislatif 2019. Kemudian terdapat kontribusi dari kelompok suporter PSIS Semarang, yakni Panser Biru dalam pemenangan AS Sukawijaya di Pemilu Legislatif 2019 silam, diantaranya adalah mobilisasi jaringan massa dan keterlibatan dalam pembentukan tim sukses dari AS Sukawijaya yang bernama Sahabat Mahesa Jenar “SMJ”.