Implementasi program pengembangan kampung pelangi di Kota Semarang
Ramadhani, Hana’ Fairuz Suci (2023) Implementasi program pengembangan kampung pelangi di Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1906016122_Hana_ Fairuz_Full Skripsi - Hana` Fairuz Suci Ramadhani UIN Walisongo Semarang.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Transformasi Kampung Gunung Brintik menjadi Kampung Wisata Pelangi dimulai melalui inisiasi Pemerintah Kota Semarang sebagai jawaban program kebijakan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang dicanangkan oleh Dirjen Cipta Kerja Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Program KOTAKU memiliki tiga aspek sasaran yaitu pengentasan pemukiman kumuh, menghentikan pemukiman kumuh baru dan mendorong pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi Kampung Gunung Brintik. Keberlanjutannya sebagai Kampung Wisata Pelangi di dorong salah satu OPD di Kota Semarang yaitu Dinas Pariwisata dan di regulasikan melalui SK Kadisbudpar Nomor B/1442/556/IV/2023 dengan berbagai program. Program Kampung Pelangi bersifat top down meliputi fisik dan non-fisik, serta terdapat tujuan yang diharapkan sesuai dengan kebijakan SK Pokdarwis adalah keberlangsungan Kampung Pelangi sebagai Kampung Wisata ditingkatkan melalui “mitra pemerintah” yaitu Pokdarwis meningkatkan potensi lokal dan bisa bermanfaat bagi peningkatan perekonomian lokal. Terdapat peran Pokdarwis yang sangat penting sebagai mitra pemerintah untuk keberhasilan program. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji proses implementasi program pengembangan Kampung Pelangi dan relasi antar aktor-aktor dalam keberhasilan program melalui teori implementasi kebijakan oleh Merilee S. Grindle. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada implementasinya, program fisik maupun non-fisik pembangunan kampung pelangi mulanya berjalan di Kampung Pelangi, namun dalam keberlangsungannya pengembangan kampung pelangi tidak berjalan dengan baik karena kurangnya inovasi Pokdarwis dan masyarakat dalam mengembangkan kampung, terdapat permasalahan internal Pokdarwis, kurangnya partisipasi para aktor untuk kembali meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia di Kampung Pelangi tanpa ada salah satu kepentingan yang mendominasi, Orientasi pola pemikiran masyarakat yang tertuju pada upah, dan minimnya ketebukaan Dinas Pariwisata pada aspirasi masyarakat. Dalam pengembangannya diperlukan strategi untuk menarik para aktor pendukung implementasi yang bisa melibatkan diri dengan mendukung pengembangan SDM masyarakat Kampung Pelangi tidak hanya pada tahap pembinaan namun pada proses pemasaran dan branding yang sangat dibutuhkan oleh para aktor di Kampung Pelangi Kota Semarang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kempung pelangi; kampung wisata; relasi aktor kebijakan |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 323 Civil and political rights |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 02:10 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 02:10 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21055 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year